(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu pagi ini (23/4), terpantau menguat signifikan 67,858 poin (1,04%) ke level 6.606,124 setelah dibuka naik ke level 6.585,813.
IHSG bergerak lanjutkan rally di hari keempat ke sekitar 5,5 minggu tertingginya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya bias menguat di tengah indikasi meredanya tensi dagang Amerika – China, mengikuti Wall Street yang berakhir menanjak setelah Trump menyatakan tidak berniat memecat Chairman the Fed.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini melemah 0,14% atau 24 poin ke level Rp 16.874, dengan dollar AS di pasar uang Asia terkoreksi setelah rebound di sesi global sebelumnya; berupaya bangkit dari 3 tahun terendahnya di tengah turunnya tensi antara the Fed dan Pemerintah AS.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.850, serta terpantau terkoreksi ke sekitar 2,5 minggu terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 47,547 poin (0,73%) ke level 6.585,813. Sedangkan indeks LQ45 naik 4,040 poin (0,55%) ke level 734,350. Pagi ini IHSG menguat 67,858 poin (1,04%) ke level 6.606,124. Sementara LQ45 terlihat naik 0,82% atau 5,950 poin ke level 727,740.
Tercatat saat ini sebanyak 361 saham naik, 177 saham turun dan 2226 saham stagnan.
Sementara itu, bursa Wall Street ditutup semalam ketiga indeks acuannya rebound cukup signifikan setelah indikasi negosiasi dan meredanya tensi perang dagang AS – China serta pernyataan Trump yang tidak berniat memecat Chairman the Fed Powell. Sedangkan, bursa regional pagi ini mixed, di antaranya Nikkei yang naik 1,72%, dan Hang Seng yang melaju 2,17%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini rally di hari keempatnya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya bias menguat dipimpin Hang Seng, mengikuti Wall Street semalam.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan bertahan di zona hijau, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.632 dan 6.707. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.148, dan bila tembus ke level 5.882.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
