(Vibiznews – Commodity) – Harga gula turun pada hari Rabu setelah Laporan FAS –USDA.
Harga gula Mei di New York turun 5 sen (0.28%) menjadi $17.86 dan harga gula Agustus di ICE London turun 2.50 (0.49%) .
Harga gula pada hari Rabu turun setelah Laporan dari FAS- USDA memperkirakan produksi gula naik 2.3% dari tahun lalu menjadi 44.7 MMT dari 43.7 MMT pada tahun lalu.
Harga minyak mentah turun2% pada hari Rabu sehingga harga etanol turun, pabrik tebu lebih memilih menggiling tebu untuk membuat gula dari etanol sehingga persediaan gula meningkat.
Harga gula naik karena menguatnya real Brazil ke kurs tertinggi 2 ½ minggu terhadap dolar sehingga harga gula lebih mahal apabila dibeli dengan mata uang lain di luar Real.
The India Sugar Mills Association (ISMA) memperkirakan produksi gula India dari tanggal 1 Oktober – 15 April di 2024/25 turun 18% dari tahun lalu pada periode yang sama menjadi 25.5 MMT,
Curah hujan meningkat di India sehingga menyuburkan tanaman tebu membuat harga gula turun. Pada hari Selasa, India Ministry of Earth Sciences meramalkan hujan turun diatas normal pada musim monsoon tahun ini, dengan total curah hujan diperkirakan 105% diatas rata-rata jangka panjang. Musim monsoon antara bulan Juni sampai September
Penurunan harga gula karena kekhawatiran bahwa perang dagang global akan menurunkan pertumbuhan ekonomi dunia dan tarif akan menaikan harga gula untuk konsumen sehingga menurunkan permintaan.
Harga gula turun pada 12 Maret karena perkiraan Datagro produksi di tahun 2025/26 di Brazil Tengah dan Selatan sebesar 42.4 MMT naik 6% dari tahun lalu.
Green Pool Commodity Specialist pada 5 Februari memperkirakan bahwa pasar gula global beralih ke surplus 2.7 MMT di 2025/26 dari perkiraan defisit 3.7 MMT di 2024/25.
Pada 20 Januari lalu pemerintah India hanya mengijinkan pabrik gula mengekspor 1 MMT gula untuk musim ini, menggantikan peraturan ekspor gula di tahun 2023. Pembatasan ekspor gula India berlaku sejak Oktober 2023 untuk menjaga persediaan gula domestic. India mengijinkan pabrik gula untuk mengekspor 6.1 MMT gula selama 2022/23 sampai 30 September setelah ekspor gula mencapai rekor 11.1 MMT pada periode sebelumnya.
The India Sugar Mills Association (ISMA) memperkirakan produksi gula India di 2024/25 turun 17.5% menjadi 26.4 MMT, jumlah terendah 5 tahun
Pada hari Kamis lalu Unica melaporkan hari Senin hasil gula kumulatif pada tahun 2024/25 sampai bulan Maret di Amerika Tengah dan Selatan turun 5.3% dari tahun lalu menjadi 40.169 MMT.
Pada 12 Maret the Indian Sugar and Bio-energy Manufactures Association mengurangi perkiraan produksi gula India di tahun 2024/25 menjadi 26.4 MMT dari perkiraan Januari 27.27 MMT karena berkurangnya hasil tanaman tebu.
Pada tanggal 6 Maret the International Sugar Organization (ISO) meningkatkan perkiraan defisit gula global 2024/25 menjadi 4.88 MMT dibanding perkiraan Nopember sebesar 2.51 MMT.
Memperlihatkan pasar lebih ketat dari surplus gula global di 2023/24 sebesar 1.31 MMT
The ISO juga menurunkan produksi gula global 2024/25 menjadi 175.5 MMT dari perkiraan Nopember sebesar 179.1 MMT
Pada hari Kamis Conab memperkirakan produksi gula Brazil 2024/25 turun 3.4% dari tahun lalu menjadi 44.118 MMT karena berkurangnya hasil tebu karena cuaca panas dan kering
Analisa tehnikal untuk gula
support pertama di $17.30 dan berikut ke $16.50
Resistant pertama di $18.30 dan berikut ke $ 19.10
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



