Mengenal Dasar-Dasar Perdagangan Kripto (1)

540
source : Wikimedia Commons

(Vibiznews – Commodity) Fenomena mata uang kripto telah menarik perhatian global, tidak terkecuali di Indonesia. Popularitasnya terus meningkat seiring dengan potensi keuntungan yang ditawarkan, meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa dunia perdagangan kripto seringkali dianggap rumit, terutama bagi mereka yang baru memulai.

Oleh karena itu, penting bagi para pemula yang tertarik untuk memahami dan terlibat dalam perdagangan mata uang kripto. Mengenal konsep-konsep fundamental, teknologi yang mendasarinya, jenis-jenis aset kripto yang populer, platform perdagangan, hingga aspek keamanan dan regulasi yang berlaku di Indonesia.

Dengan pemahaman yang baik tentang dasar-dasar ini, diharapkan para pemula dapat memulai perjalanan mereka di dunia perdagangan kripto dengan lebih percaya diri dan terinformasi.

 

Mengenal Dasar-Dasar Mata Uang Kripto

Mata uang kripto, atau sering disebut juga dengan kripto, adalah bentuk mata uang digital atau virtual yang keamanannya dijamin oleh kriptografi.

Berbeda dengan mata uang tradisional yang diterbitkan dan dikontrol oleh bank sentral atau pemerintah, kripto beroperasi secara independen tanpa adanya otoritas pusat.

Seluruh transaksi mata uang kripto dicatat dalam sebuah buku besar publik yang terdesentralisasi dan dikenal sebagai blockchain. Sifat terdesentralisasi ini memberikan paradigma yang berbeda dari sistem keuangan tradisional, di mana tidak ada satu entitas pun yang memiliki kendali tunggal atas mata uang tersebut. Distribusi kontrol ini di seluruh jaringan berpotensi membuat kripto lebih tahan terhadap penyensoran dan kegagalan sistem terpusat.

Lebih lanjut, penggunaan kriptografi memastikan keamanan dan integritas setiap transaksi, sehingga sangat sulit untuk dipalsukan atau dibelanjakan ganda.

Kriptografi melibatkan teknik pengkodean yang kompleks, yang secara komputasi sangat sulit bagi pihak yang tidak berwenang untuk memanipulasi catatan transaksi atau menciptakan koin palsu.

Cara kerja mata uang kripto melibatkan transaksi yang bersifat peer-to-peer (P2P), yang memungkinkan pertukaran dana secara langsung antar pengguna tanpa perlu perantara seperti bank.

Ketika seseorang ingin mengirim atau menerima kripto, transaksi tersebut akan diverifikasi oleh para partisipan jaringan melalui mekanisme konsensus, seperti Proof of Work (PoW) atau Proof of Stake (PoS), sebelum ditambahkan ke blockchain sebagai sebuah blok.

Unit mata uang kripto baru seringkali diciptakan melalui proses yang disebut penambangan (mining) pada sistem PoW atau staking pada sistem PoS. Untuk dapat mengirim, menerima, dan menyimpan mata uang kripto, pengguna memerlukan dompet kripto atau crypto wallet. Sifat P2P dalam transaksi kripto mengurangi ketergantungan pada institusi keuangan tradisional dan berpotensi menurunkan biaya transaksi karena menghilangkan berbagai biaya perantara. Selain itu, mekanisme konsensus memastikan validitas setiap transaksi dan menjaga integritas blockchain.

Mata uang kripto memiliki beberapa karakteristik utama yang membedakannya dari mata uang fiat.

Pertama, adalah desentralisasi, yang berarti tidak ada otoritas pusat yang mengontrolnya.

Kedua, keamanan transaksi dijamin oleh kriptografi.

Ketiga, transparansi di mana semua transaksi tercatat dalam buku besar publik, meskipun identitas pengguna seringkali bersifat pseudonim.

Keempat, aksesibilitas global, yang memungkinkan kripto digunakan di mana saja di dunia tanpa adanya masalah nilai tukar mata uang.

Namun, penting untuk dicatat bahwa harga mata uang kripto juga dikenal dengan volatilitas yang tinggi, di mana harganya dapat berfluktuasi secara signifikan dan cepat.

Aksesibilitas global membuka peluang untuk transaksi lintas batas yang lebih mudah tanpa kerumitan konversi mata uang tradisional yang seringkali melibatkan biaya dan proses yang kompleks. Sementara transparansi adalah fitur utama, sifat pseudonim memberikan tingkat privasi, yang menjadi pertimbangan bagi pengguna dan regulator.

 

Memahami Teknologi di Balik Kripto: Blockchain

Teknologi blockchain adalah fondasi yang mendasari sebagian besar mata uang kripto. Secara sederhana, blockchain adalah buku besar digital yang terdistribusi dan tidak dapat diubah, yang mencatat transaksi dalam blok-blok yang saling terhubung secara kronologis menggunakan kriptografi.

Setiap blok dalam rantai berisi sekumpulan transaksi yang telah diverifikasi oleh jaringan.

Keunikan blockchain terletak pada cara setiap blok terhubung dengan blok sebelumnya menggunakan cryptographic hash, yang membuatnya sangat sulit untuk diubah atau dimanipulasi.

Jaringan komputer (node) yang tersebar di seluruh dunia bertanggung jawab untuk memvalidasi dan memelihara salinan blockchain, memastikan tidak ada satu titik kontrol tunggal.

Sifat tidak dapat diubah dari blockchain memastikan bahwa sekali transaksi dicatat, ia tidak dapat diubah, sehingga memberikan tingkat integritas data yang tinggi.

Penghubungan kriptografis antar blok membuat perubahan catatan masa lalu menjadi sangat sulit tanpa membatalkan semua blok berikutnya. Selain itu, sifat terdistribusi dari buku besar ini, yang direplikasi di banyak komputer, membuatnya tahan terhadap kegagalan sistem terpusat dan penyensoran. Jika buku besar disimpan di satu lokasi sentral, ia akan rentan terhadap serangan atau penutupan. Distribusi di seluruh jaringan membuatnya jauh lebih tangguh.

Hubungan antara teknologi blockchain dan mata uang kripto sangat erat. Blockchain adalah teknologi yang memungkinkan sebagian besar mata uang kripto berfungsi.

Teknologi ini mencatat semua transaksi dari mata uang kripto tertentu, seperti transaksi Bitcoin yang tercatat di blockchain Bitcoin. Bitcoin sendiri merupakan implementasi pertama dari teknologi blockchain. Tanpa blockchain, sebagian besar mata uang kripto seperti yang kita kenal tidak akan ada. Blockchain menyediakan infrastruktur untuk pencatatan transaksi mata uang kripto yang aman dan transparan.

Teknologi blockchain menawarkan beberapa keunggulan utama.

Pertama, adalah desentralisasi, tanpa adanya otoritas pusat.

Kedua, transparansi, di mana transaksi dapat dilihat secara publik oleh siapa saja di jaringan.

Ketiga, immutabilitas, data yang telah tercatat tidak dapat diubah.

Keempat, keamanan yang ditingkatkan melalui kriptografi.

Kelima, efisiensi, yang berpotensi mempercepat transaksi dan mengurangi biaya.

 

Berbagai Jenis Mata Uang Kripto yang Populer

Pasar mata uang kripto sangat beragam, dengan ribuan jenis yang berbeda. Namun, beberapa di antaranya telah mendapatkan popularitas dan kapitalisasi pasar yang signifikan. Berikut adalah beberapa mata uang kripto populer yang perlu diketahui oleh pemula:

Bitcoin (BTC): Pelopor Mata Uang Kripto

Bitcoin, yang diciptakan pada tahun 2009 oleh individu atau kelompok dengan nama samaran Satoshi Nakamoto, merupakan mata uang kripto pertama dan paling terkenal.

Bitcoin sering disebut sebagai “emas digital” 4 dan memiliki kapitalisasi pasar terbesar di antara semua mata uang kripto.

Jaringan Bitcoin menggunakan mekanisme konsensus Proof of Work (PoW) untuk memvalidasi transaksi.

Keunggulan Bitcoin sebagai mata uang kripto pertama dan pasokannya yang terbatas (hanya 21 juta koin) berkontribusi pada nilainya sebagai penyimpan nilai. Sebagai mata uang kripto orisinal, Bitcoin telah membangun efek jaringan dan pengakuan merek yang signifikan. Kelangkaan yang diprogram ke dalam desainnya juga menjadikannya menarik sebagai lindung nilai terhadap inflasi bagi sebagian investor.

Ethereum (ETH)

Diluncurkan pada tahun 2015, Ethereum adalah platform blockchain dengan mata uang kriptonya sendiri, Ether (ETH).

Ethereum memungkinkan pembuatan aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan kontrak pintar (smart contracts).

Ethereum memiliki kapitalisasi pasar terbesar kedua setelah Bitcoin dan telah bertransisi ke mekanisme konsensus Proof of Stake (PoS).

Fungsionalitas Ethereum yang melampaui sekadar mata uang, memungkinkan uang yang dapat diprogram dan aplikasi terdesentralisasi, menjadikannya pemain kunci dalam ekosistem kripto. Kontrak pintar mengotomatiskan perjanjian tanpa perantara, membuka berbagai kemungkinan untuk keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan aplikasi lainnya.

 

Stablecoins: Aset Kripto dengan Nilai Stabil (Contoh: USDT, USDC)

Stablecoins adalah mata uang kripto yang dirancang untuk memiliki nilai yang dipatokkan ke aset yang stabil, seperti Dolar AS. Contoh stablecoins yang populer termasuk Tether (USDT) dan USD Coin (USDC). Tujuan dari stablecoins adalah untuk menyediakan stabilitas di pasar kripto yang dikenal sangat fluktuatif.

Stablecoins berfungsi sebagai jembatan antara mata uang fiat tradisional dan dunia kripto, memfasilitasi perdagangan dan mengurangi kebutuhan untuk sering mengonversi kembali ke fiat.

Stabilitas harga mereka menjadikannya berguna bagi para trader yang ingin menyimpan keuntungan atau menghindari volatilitas tanpa meninggalkan ekosistem kripto.

 

Altcoin Lain dengan Kapitalisasi Pasar Besar (Contoh: XRP, BNB, SOL, DOGE, ADA, TRX)

Selain Bitcoin, Ethereum, dan stablecoins, terdapat berbagai altcoin lain dengan kapitalisasi pasar yang signifikan dan memiliki kasus penggunaan yang berbeda:

  • XRP (Ripple): Dirancang untuk transfer uang internasional yang cepat dan berbiaya rendah.
  • Binance Coin (BNB): Mata uang kripto asli dari bursa Binance, digunakan untuk biaya perdagangan dan berbagai aplikasi dalam ekosistem Binance.
  • Solana (SOL): Dikenal dengan kecepatan transaksi yang tinggi dan biaya yang rendah, digunakan untuk dApps dan DeFi.
  • Dogecoin (DOGE): Awalnya dibuat sebagai lelucon, mendapatkan popularitas sebagai meme coin dengan komunitas yang kuat.
  • Cardano (ADA): Bertujuan menjadi platform blockchain yang lebih berkelanjutan dan terukur untuk dApps dan kontrak pintar.
  • TRON (TRX): Platform blockchain yang berfokus pada hiburan terdesentralisasi dan berbagi konten.

Keberagaman altcoin ini mencerminkan inovasi yang berkelanjutan dalam ruang kripto, di mana berbagai proyek berfokus pada berbagai kasus penggunaan dan kemajuan teknologi. Setiap altcoin bertujuan untuk memecahkan masalah spesifik atau menawarkan fitur unik, melayani berbagai kebutuhan dan minat dalam pasar kripto yang lebih luas.

Berikut adalah tabel perbandingan singkat beberapa mata uang kripto populer:

Nama Mata Uang Kripto Simbol Tahun Dibuat Penggunaan Utama Mekanisme Konsensus Kapitalisasi Pasar (Perkiraan)
Bitcoin BTC 2009 Penyimpan nilai, transaksi digital Proof of Work $1.6 Triliun (April 2025)
Ethereum ETH 2015 Platform untuk dApps dan kontrak pintar Proof of Stake $187.3 Miliar (April 2025)
Tether USDT 2014 Stablecoin dipatok ke Dolar AS Beragam $144.33 Miliar (April 2025)
USD Coin USDC 2018 Stablecoin dipatok ke Dolar AS Beragam $60.21 Miliar (April 2025)
XRP XRP 2012 Transfer uang internasional yang cepat dan murah Proprietary $125 Miliar (April 2025)
Binance Coin BNB 2017 Utilitas token untuk ekosistem Binance Proof of Stake $83.73 Miliar (April 2025)
Solana SOL 2020 Platform untuk dApps dan DeFi dengan kecepatan tinggi dan biaya rendah Proof of Stake $67.31 Miliar (April 2025)
Dogecoin DOGE 2013 Mata uang internet, sering digunakan untuk tip dan donasi, meme coin Proof of Work $23.82 Miliar (April 2025)
Cardano ADA 2017 Platform blockchain yang terukur dan berkelanjutan untuk dApps dan kontrak pintar Proof of Stake $22.62 Miliar (April 2025)
TRON TRX 2017 Platform untuk hiburan terdesentralisasi dan berbagi konten Proof of Stake $24.04 Miliar (April 2025)

Catatan: Kapitalisasi pasar dapat berubah secara signifikan dan cepat.

Lihat Selanjutnya : Mengenal Dasar-Dasar Perdagangan Kripto (2)