(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu pagi ini (30/4), terpantau menguat terbatas 7,024 poin (0,10%) ke level 6.756,099 setelah dibuka turun ke level 6.733,670.
IHSG bergerak di dua zona pada sekitar level 9 minggu tertingginya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya mixed di antara investor mengikuti perkembangan negosiasi tariff, serta mencermati Wall Street yang berakhir semalam serempak menguat.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini menguat 0,26% atau 44 poin ke level Rp 16.714, dengan dollar AS di pasar uang Asia menguat setelah naik perlahan di sesi global sebelumnya; beranjak naik di tengah indikasi deal negosiasi tariff Amerika dengan mitra dagangnya.
Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.857, serta terpantau rebound dari koreksi 2 hari sebelumnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 15,405 poin (0,23%) ke level 6.733,670. Sedangkan indeks LQ45 turun 2,520 poin (0,33%) ke level 754,720. Pagi ini IHSG menguat 7,024 poin (0,10%) ke level 6.756,099. Sementara LQ45 terlihat turun 0,17% atau 1,320 poin ke level 755,920.
Tercatat saat ini sebanyak 223 saham naik, 249 saham turun dan 190 saham stagnan.
Sementara itu, bursa Wall Street ditutup semalam serempak menguat, dengan Dow Jones dan S&P500 rally 6 hari berturut-turut di tengah positifnya perkembangan negosiasi tariff AS. Sedangkan, bursa regional pagi ini terpantau mixed, di antaranya Nikkei yang naik 0,11%, dan Hang Seng yang melemah 0,61%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini sideways di 9 minggu tertingginya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya mixed di antara investor mengikuti perkembangan negosiasi tariff.
Berikutnya IHSG kemungkinan dalam konsolidasi bias positif, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.836 dan 6.909. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.588, dan bila tembus ke level 6.373.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



