(Vibiznews – Commodity) Harga emas ditutup turun pada hari Selasa tertekan penguatan dolar AS.
Harga emas spot ditutup turun 0,79% pada $3.317,79 per ons.
Harga emas berjangka AS kontrak Juni ditutup turun 0,42% pada $3.333,6.
Penguatan dolar AS merupakan faktor bearish untuk harga logam mulia.
The Wall Street Journal melaporkan bahwa Presiden AS Trump akan mencabut tarif suku cadang asing untuk mobil dan truk yang dibuat di AS. Pencabutan tarif suku cadang asing mengekang permintaan emas sebagai aset safe haven emas.
Komentar hawkish dari anggota Dewan Gubernur ECB Stournaras membebani harga emas ketika ia mengatakan ECB harus melanjutkan dengan hati-hati dengan pemotongan suku bunga tambahan.
Malam nanti akan dirilis data GDP Growth Rate QoQ Adv yang diindikasikan menurun. Juga akan dirilis Core PCE Price Index Maret AS yang diindikasikan menurun. Jika terealisir, akan menekan dolar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas dapat bergerak turun jika penguatan dolar AS berlanjut dan ekspektasi pelonggaran tarif otomotif AS mengurangi permintaan safe haven. Namun jika malam nanti data GDP Growth Rate QoQ Adv dan Core PCE Price Index Maret AS terealisir menurun, akan menekan dolar AS dan menguatkan harga emas. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $3.309-$3.284. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $3.359-$3.384.



