IHSG Kembali Zona Hijau, Naik 0,57% Kembali ke Level 7.000

696
IHSG Dibuka Melesat 0,65% ke 8.712,42 Pelaku Pasar Mencermati Keputusan Suku Bunga Fed
Vibizmedia Photo

 

(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berada di zona hijau dan berhasil kembali ke level 7.000 pada awal perdagangan hari ini, Kamis (15/5/2025).

Indeks dibuka naik 0,57% ke level 7.019,47. Berdasarkan pengamatan, sebanyak 245 saham naik, 93 turun, dan 228 tidak bergerak. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 755 miliar yang melibatkan 1,2 miliar saham dalam 55.908 kali transaksi.

Hal lain yang perlu diketahui, Morgan Stanley Capital International (MSCI) mengumumkan hasil evaluasi indeks MSCI Indonesia periode Mei 2025.

Pada kategori indeks MSCI Indonesia berkapitalisasi kecil alias small cap index, saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel. Dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) akan menjadi penghuni baru indeks tersebut.

“Perubahan akan berlaku pada penutupan perdagangan 30 Mei 2025, tanggal efektif perubahan mulai 2 Juni 2025,” dilansir dari MSCI kemarin.

Pasar merespons positif kabar masuknya emiten ke MSCI. Rabu (14/5) saham MTEL ditutup melesat 6,61% dibandingkan hari sebelumnya, menjadi Rp 645.
Harga penutupan saham MTEL hari Rabu 14/05 menjadi level penutupan tertinggi saham MTEL terhitung sejak 20 Februari 2025.

Kenaikan terus berlanjut pada pembukaan perdagangan Kamis (15/5). Pukul 09.10 WIB, harga saham MTEL bertahan di Rp 670 atau melesat 3,88%.
Tak hanya kenaikan harga, saham MTEL membukukan pembelian bersih (net buy) oleh investor asing senilai Rp 12,73 miliar sepanjang kemarin atau setelah resmi diumumkan MSCI.

Sedangkan net buy dalam sebulan terakhir mencapai Rp 13,23 miliar. Sebagai informasi, saham emiten yang masuk MSCI indeks akan menjadi salah satu acuan pelaku pasar dalam pengelolaan portofolio investasi.

Sementara itu, pasar Asia-Pasifik berada di zona merah pagi ini, setelah sebagian besar menguat di sesi sebelumnya saat ketegangan perdagangan AS-China mereda.

Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, turun 0,90%, sementara Topix turun 0,75%. Kospi Korea Selatan turun 0,29% sementara Kosdaq yang berkapitalisasi kecil turun 0,37%, sedangkan Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,24%.

Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong terakhir diperdagangkan pada 23.554, turun daripada penutupan terakhir indeks ini di 23.640,65.

Menurut Analis Vibiz Research Center, sebagian besar pelaku pasar telah memperhitungkan puncak tekanan makro terkait tarif. Dan tetap mewaspadai gelombang volatilitas kedua, kali ini didorong oleh ketidakpastian kebijakan fiskal dan melemahnya data ekonomi AS.

Saham berjangka AS tergelincir dalam perdagangan semalam setelah indeks S&P 500 naik untuk hari ketiga berturut-turut. China dan AS mencapai kesepakatan untuk menghentikan sementara perselisihan tarif mereka pada awal pekan ini.

Semalam, S&P 500 naik tipis, memperpanjang awal pekan yang kuat yang mendorong indeks ini ke zona hijau untuk tahun ini. Indeks pasar luas naik tipis 0,10% dan ditutup pada 5.892,58.

Sementara Nasdaq Composite naik 0,72% dan berakhir pada 19.146,81. Namun, Dow Jones Industrial Average turun 89,37 poin, atau 0,21%, menjadi ditutup pada 42.051,06.

 

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting