(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO acuan dunia melompat tinggi dari pelemahan 2 hari berturut pada akhir perdagangan hari Senin (19/5/2025) di bursa berjangka Malaysia.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Juli 2025 naik dari posisi terendah sepekan lebih dengan melonjak 1,78% menjadi sekitar MYR3.898 setelah sempat di posisi MYR3.851.
Sentimen diperkuat oleh tanda-tanda peningkatan ekspor setelah data pengiriman produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1–15 Mei diperkirakan tumbuh sebesar 6,6% hingga 14,2% menurut surveyor kargo.
Kesenjangan harga yang lebar antara minyak sawit dan minyak kedelai juga kemungkinan mendorong pembelian murah.
Selain itu data impor minyak sawit pembeli besar India, telah berada di bawah rata-rata sejak Desember dan dapat pulih dari Mei.
Namun penguatan harga dibatasi oleh kekhawatiran bahwa permintaan dari Tiongkok, konsumen utama, mungkin tetap lemah. Pembeli Tiongkok dilaporkan masih mengisi kembali pasokan untuk memenuhi kebutuhan dasar, tanpa peningkatan volume impor yang signifikan.
Sementara itu di produsen utama Indonesia, sebuah kelompok industri mendesak pemerintah untuk menunda rencana kenaikan pungutan ekspor minyak sawit, dengan peringatan bahwa hal itu dapat merugikan daya saing di tengah ketidakpastian perdagangan global, termasuk tarif AS dan ketegangan geopolitik.
