(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah dunia sedikit terkoreksi pada akhir perdagangan sesi Amerika hari Rabu dinihari (21/5/2025) di tengah kekhawatiran potensi risiko yang berasal dari negosiasi nuklir AS-Iran
Wakil Menteri Luar Negeri Iran Majid Takhtravanchi diberitakan mengatakan bahwa pembicaraan dengan AS tidak akan menghasilkan apa-apa jika Washington terus menuntut penghentian total aktivitas pengayaan uranium Teheran.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Rusia dan Ukraina akan segera memulai negosiasi gencatan senjata dengan mengisyaratkan AS mungkin akan mundur dari peran mediatornya.
Yang lebih membebani minyak mentah, penurunan peringkat utang AS oleh Moody’s meredam prospek ekonomi bagi konsumen minyak terbesar di dunia.
Sementara itu juga data produksi industri yang lebih lambat dan pertumbuhan penjualan eceran di Tiongkok, importir minyak terbesar, menambah sentimen bearish.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Juni turun 0,18% pada menjadi $62,03 per barel.
Demikian untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent turun 0,24% menjadi $65,38 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak WTI selanjutnya diperkirakan akan bertemu kisaran support di $59.90 – $55.10 dan kisaran resisten di $63.60 – $69.80.



