Volume Transaksi Pembayaran Digital April 2025 Melalui QRIS Tumbuh 154,86% (yoy)

467
Transaksi QRIS Cross Border Meningkat, BI Ekspansi QRIS ke China dan Arab Saudi
Sumber: Bank Indonesia

 

(Vibiznews – Banking & Insurance) – Saat mengumumkan penurunan BI-Rate menjadi 5,50%, Gubernur BI mengungkapkan, kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada April 2025 tetap tumbuh. Hal ini didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.

Dari sisi transaksi, pembayaran digital pada April 2025 mencapai 3,79 miliar transaksi atau tumbuh 31,50% (yoy) didukung peningkatan seluruh komponen. Volume transaksi aplikasi mobile dan internet terus tumbuh masing-masing sebesar 33,14% (yoy) dan 8,65% (yoy).

Demikian pula, volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tetap tumbuh tinggi sebesar 154,86% (yoy) didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant. Dari sisi infrastruktur, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST mencapai 335,34 juta transaksi atau tumbuh 42,91% (yoy). Dengan nilai mencapai Rp849,51 triliun.

Volume transaksi nilai besar yang diproses melalui BI-RTGS turun sebesar 2,91% (yoy) menjadi 724,03 ribu transaksi dengan nilai Rp15.293,92 triliun.

Sementara dari sisi pengelolaan uang Rupiah, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 7,28% (yoy) menjadi Rp1.135,22 triliun pada April 2025.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperluas kerjasama sistem pembayaran antarnegara. Termasuk kerjasama QRIS dengan sejumlah negara dan interkoneksi BI-FAST dalam inisiatif Nexus dengan beberapa negara.

Stabilitas sistem pembayaran tetap terjaga, ditopang oleh infrastruktur yang stabil dan struktur industri yang sehat.

Perlu diketahui, dari sisi infrastruktur, stabilitas sistem pembayaran tecermin pada penyelenggaraan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) yang lancar dan andal. Serta kecukupan pasokan uang dalam jumlah dan kualitas yang memadai pada April 2025.

Dari sisi struktur industri, interkoneksi antar pelaku dalam sistem pembayaran terus menguat. Hal ini diikuti oleh ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD) yang meluas. Transaksi pembayaran berbasis Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) juga meningkat sejalan dengan perluasan tingkat adopsi.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus memastikan ketersediaan, keandalan, dan keamanan infrastruktur SPBI. Baik ritel maupun wholesale, serta infrastruktur sistem pembayaran industri.

Hal ini dilakukan Bank Indonesia, mengingat tren pembayaran digital yang terus meningkat di negara kita, maupun transaksi antar negara yang telah menggunakan QRIS.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting