Dolar AS Kamis Turun Terendah 2 Minggu Tertekan Kekhawatiran Fiskal AS

241

(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS melemah ke level terendah dalam 2 minggu pada hari Kamis, menandai penurunan harian keempat berturut-turut, tertekan kekhawatiran fiskal AS dan lelang obilgasi AS yang lesu.

Indeks dolar AS bergerak turun 0,09% pada 99,50.

Presiden AS Trump mengusulkan pemotongan pajak besar-besaran yang diproyeksikan akan menambah antara $3 triliun dan $5 triliun pada utang nasional. Namun RUU tersebut menemui hambatan politik karena beberapa Republikan negara bagian biru memperingatkan mereka akan menahan dukungan kecuali RUU tersebut mencakup pengurangan yang lebih besar untuk pajak negara bagian dan lokal.

Tekanan lebih lanjut pada dolar datang dari lelang obligasi 20 tahun yang lesu, yang menandakan melemahnya permintaan untuk utang pemerintah AS dan memperkuat kekhawatiran bahwa investor asing dan domestik mungkin mundur dari aset AS.

Dalam perkembangan internasional, Menteri Keuangan Jepang Kato mengatakan dia tidak membahas nilai tukar dengan Menteri Keuangan AS Bessent selama pertemuan G7 di Kanada.

Malam nanti akan dirilis data jobless claim AS minggu lalu yang diindikasikan meningkat.
Juga akan dirilis data Existing Home Sales April AS yang diindikasikan meningkat.
Juga akan ada pernyataan dari pejabat Fed Williams.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS dapat bergerak turun jika RUU Pajak dan Belanja yang diusulkan Presiden Trump masih dalam kebuntuan. Juga tekanan masih datang dari pemangkasan peringkat kredit AS. Namun jika data Existing Home Sales April terealisir naik, dan pernyataan pejabat Fed memberikan sinyal hawkish bagi kebijakan suku bunga, akan dapat menguatkan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 99,43-99,35. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 99,62-99,73.