(Vibiznews – Index) – Kerugian yang cukup besar kembali dialami bursa saham Jepang pada perdagangan hari Kamis (21/5/2025) di tengah kekhawatiran bahwa RUU pajak AS yang baru dapat semakin meningkatkan defisit federal.
Indeks harian Nikkei memperpanjang posisi terendah dalam 2 pekan ikuti pelemahan saham Wall Street semalam dan juga penguatan yen Jepang.
Dari laporan ekonomi, pesanan mesin inti Jepang secara tak terduga melonjak 13% pada bulan Maret, jauh melampaui ekspektasi untuk penurunan 1,6%.
Meskipun data optimis, sentimen terbebani oleh sinyal ekonomi yang lemah dikarenakan aktivitas manufaktur tetap kontraksi pada bulan Mei, sementara pertumbuhan di sektor jasa juga melambat
Indeks harian Nikkei turun 0,84% hingga ditutup pada level 36.986, sedangkan indeks Topix turun 0,58% menjadi 2.717.
Untuk indeks Nikkei berjangka kontrak bulan Juni 2025 turun 0,64% pada posisi 37060.
Saham teknologi memimpin penurunan, dengan kerugian yang signifikan pada saham Disco (-0,7%), Advantest (-3,2%), dan Tokyo Electron (-2,4%).
Pelemahan lainnya terjadi pada sektor industri dan pembuat mobil besar, seperti saham Kawasaki Heavy (-1,1%), Fujikura (-1,7%), dan Toyota Motor (-1,6%).



