(Vibiznews – Banking & Insurance) – Transaksi QR Code Indonesian Standard (QRIS) lintas negara (cross border) terus menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan di perbankan nasional.
Dilansir dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI), Rabu 21 Mei 2025, volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tumbuh tinggi, Yaitu sebesar 154,86% (yoy) didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant.
Pertumbuhan ini diperkirakan akan semakin menggeliat seiring rencana ekspansi layanan QRIS ke Jepang dan China. Selain itu, BI juga tengah mengupayakan perluasan penggunaan QRIS antarnegara ke negara-negara lain seperti Korea Selatan, dan Arab Saudi.
Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengungkapkan bahwa transaksi QRIS di Jepang dan China mulai dapat dilakukan pada 17 Agustus 2025.
Beliau mengatakan bahwa proses pengembangan saat ini telah memasuki tahap uji coba (sandbox), sejak 15 Mei lalu dan berjalan dengan baik. Apabila sistem pembayaran ini sudah layak digunakan oleh publik, maka ditargetkan QRIS antarnegara bisa digunakan di Jepang mulai Agustus mendatang.
Ini dilakukan setelah melalui serangkaian tahapan teknis bersama otoritas sistem pembayaran Jepang sejak pertengahan Mei 2025. Dengan bertambahnya China dan Jepang makin bertambah negara yang mengakomodasi QRIS. Saat ini QRIS sudah dapat digunakan di Malaysia, Thailand dan Singapura.
Sejumlah bank mencatatkan lonjakan transaksi QRIS lintas negara yang signifikan. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) misalnya, mencatat pertumbuhan frekuensi transaksi sebesar 117% secara tahunan (YoY).
Sementara dari sisi nilai, transaksi mencapai Rp 99 miliar, melonjak 135% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Untuk mendukung pertumbuhan transaksi, BCA juga telah menyesuaikan batas maksimal harian untuk pembayaran QRIS gabungan menjadi Rp25 juta. Yang sebelumnya mengikuti limit harian kartu debit.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga mencatatkan pertumbuhan tajam dalam layanan QRIS lintas negara. SVP Digital Retail Banking Bank Mandiri, Yanto Masyap, mengatakan total frekuensi dan volume transaksi tumbuh 3,8 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Namun, ia tidak merinci angka pastinya.
Dari sisi jumlah pengguna, pertumbuhan mencapai 235% YoY, didorong oleh kemudahan akses melalui super app Livin’ by Mandiri dan bertambahnya cakupan negara mitra.
Saat ini, layanan QRIS lintas negara Bank Mandiri baru mencakup Malaysia, Thailand, dan Singapura.
Yanto menegaskan, perluasan layanan lintas negara tidaklah mudah. Harmonisasi standar teknis dengan sistem pembayaran di masing-masing negara serta penyesuaian terhadap regulasi lokal menjadi tantangan tersendiri.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting



