(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah dunia bergerak kuat pada perdagangan sesi Asia hari Senin (26/5/2025) setelah Presiden Trump mengumumkan penundaan tarif tinggi pada barang-barang Eropa.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Minggu (25/5/2025) menyatakan penerapan tarif 50% yang diusulkan pada impor dari UE akan ditunda dari 1 Juni hingga 9 Juli untuk memberikan lebih banyak waktu untuk negosiasi dengan blok tersebut.
Langkah tersebut meredakan kekhawatiran tentang perang dagang yang dapat meredam pertumbuhan ekonomi global dan melemahkan permintaan energi.
Penguatan harga minyak juga didukung oleh meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah. Militer Israel mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka berencana untuk merebut 75% Jalur Gaza dalam 2 bulan ke depan
Selain itu, laporan kemajuan terbatas dalam perundingan nuklir AS-Iran meredakan kekhawatiran tentang lebih banyak minyak Iran yang kembali ke pasar global.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Juni naik 0,18% pada menjadi $61,59 per barel.
Demikian untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent naik 0,17% menjadi $64,89 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak WTI selanjutnya diperkirakan akan bertemu kisaran support di $59.90 – $55.10 dan kisaran resisten di $63.60 – $69.80.



