(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin siang ini (26/5), terpantau terkoreksi 57,600 poin (0,80%) ke level 7.156,563 setelah dibuka naik ke level 7.231,443.
IHSG bergerak terkoreksi dari level 17 minggu tertingginya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed di tengah investor mengamati perpanjangan deadline tariff 50% atas Uni Eropa, serta mencermati Wall Street yang berakhir pekan dalam koreksi ketiga indeks acuannya.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini menguat terbatas 0,02% atau 4 poin ke level Rp 16.210, dengan dollar AS di pasar uang Asia turun setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya; menurun mendekati 5 minggu terendahnya di antara tensi tariff 50% atas Uni Eropa.
Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.214, serta terpantau rally di hari kedelapannya ke level 3,5 bulan terkuatnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 17,280 poin (0,24%) ke level 7.231,443. Sedangkan indeks LQ45 naik 1,960 poin (0,24%) ke level 818,500. Siang ini IHSG melemah 57,600 poin (0,80%) ke level 7.156,563. Sementara LQ45 terlihat turun 0,64% atau 5,190 poin ke level 811,350.
Tercatat saat ini sebanyak 215 saham naik, 396 saham turun dan 189 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini terpantau mixed, di antaranya Nikkei yang menanjak 0,88%, dan Hang Seng yang turun 1,24%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini ditahan profit taking dari 17 minggu tertingginya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed mencermati tensi dagang dengan Eropa.
Berikutnya IHSG kemungkinan masih tertahan profit taking, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.325 dan 7.530. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.002, dan bila tembus ke level 6.811.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



