(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah bergerak turun pada hari Selasa, terbebani kekhawatiran peningkatan lebih lanjut dalam pasokan OPEC+.
Harga minyak mentah berjangka WTI AS begerak turun 24 sen atau 0,39%, pada $61,29 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent bergerak turun 19 sen atau 0,29%, pada $64,55 per barel.
Kelompok OPEC+ akan bertemu akhir minggu ini dan kemungkinan akan menyelesaikan target produksi bulan Juli, dengan laporan yang menunjukkan potensi kenaikan produksi sebesar 411.000 barel per hari.
Awal bulan ini, OPEC+ setuju untuk mempercepat peningkatan produksi minyak untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Juni.
Namun, pelemahan dibatasi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan perpanjangan pembicaraan perdagangan dengan UE hingga 9 Juli, meredakan kekhawatiran tarif yang dapat meredam permintaan bahan bakar.
Sementara itu, Iran pada hari Senin menolak penangguhan pengayaan uranium sebagai bagian dari kesepakatan nuklir dengan AS, hanya beberapa hari setelah Trump mengisyaratkan kesepakatan mungkin akan segera terjadi. Kegagalan dalam pembicaraan nuklir akan berarti sanksi lanjutan terhadap Iran, yang akan membatasi pasokan minyak Iran dan memberikan dukungan terhadap harga minyak.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga minyak dapat bergerak turun dengan kekhawatiran peningkatan pasokan OPEC+. Namun penurunan dapat dibatasi pelemahan dolar AS dan meredanya ketegangan perdagangan AS-Uni Eropa. Harga minyak WTI AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $60,95-$60,62. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $61,88-$62,48.



