(Vibiznews – Commodity) Harga emas berakhir turun hari Selasa terbebani optimisme perdagangan AS-Uni Eropa dan penguatan dolar AS.
Harga emas spot berakhir turun1,24% pada $3.300,78 per ons.
Harga emas berjangka AS kontrak bulan Juni berakhir turun 1,94% pada $3.300,4.
Logam mulia melemah pada hari Selasa seiring meredanya ketegangan perdagangan setelah Presiden AS Donald Trump memperpanjang batas waktu tarif 50% untuk barang-barang Uni Eropa hingga 9 Juli dari 1 Juni.
Demikian juga penguatan dolar AS dan reli tajam pasar saham pada hari Selasa telah mengekang permintaan safe haven untuk logam mulia.
Selain itu, komentar pejabat bank sentral yang agresif pada hari Selasa membebani logam mulia setelah Presiden Fed Minneapolis Kashkari dan anggota Dewan Gubernur ECB Holzmann mengatakan mereka mendukung menjaga suku bunga tetap stabil, dan Gubernur BOJ Ueda mengatakan BOJ akan terus menaikkan suku bunga selama tujuannya terpenuhi.
Dinihari nanti akan dirilis risalah pertemuan The Fed bulan Mei yang diperkirakan memberikan gambaran Fed mempertahankan suku bunga menantikan perkembangan selanjutnya dari perkembangan tarif AS terhadap negara-negara mitra dagangnya sampai sejauh mana mempengaruhi inflasi AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas akan mencermati pergerakan dolar AS dan perkembangan perdagangan. Jika dolar AS menguat dan optimisme perdagangan AS-Uni Eropa berlanjut, akan menekan harga emas. Namun jika risalah pertemuan The Fed mendukung mempertahankan suku bunga, dan menekan dolar AS, akan menguatkan harga emas. Juga sentimen tetap hati-hati, memantau perkembangan fiskal dan defisit anggaran AS, pembicaraan perdagangan yang sedang berlangsung, dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Ukraina, yang semuanya dapat meningkatkan permintaan safe haven emas. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $3.343-$3.386. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $3.270-$3.240.



