(Vibiznews – Commodity) Harga emas berakhir turun pada hari Selasa tertekan penguatan dolar AS.
Harga emas spot ditutup turun 0,84% pada $3.353,70 per ons.
Harga emas berjangka AS kontrak Agustus ditutup turun 0,59% pada $3.377,1.
Logam mulia bergerak lebih rendah karena dolar AS yang meningkat.
Selain itu, komentar pada hari Selasa dari Gubernur BOJ Ueda, yang mengisyaratkan BOJ akan terus memangkas pembelian obligasi pemerintah, bersifat bearish untuk logam mulia.
Kerugian dalam logam mulia meningkat setelah lowongan pekerjaan JOLTS AS bulan April meningkat secara tak terduga, faktor hawkish untuk kebijakan Fed, dan setelah Presiden Fed Atlanta Bostic mengatakan dia tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga.
Namun pelemahan emas terbatas setelah laporan inflasi Zona Euro bulan Mei menunjukkan tekanan harga yang mereda, yang memperkuat ekspektasi bagi ECB untuk terus memangkas suku bunga, faktor pendukung untuk logam mulia.
Selain itu, komentar dovish dari Gubernur BOJ Ueda pada hari Selasa mendukung permintaan logam mulia sebagai penyimpan nilai ketika ia mengatakan tidak akan mendorong suku bunga yang lebih tinggi kecuali ekonomi cukup kuat untuk menerimanya.
Harga logam mulia juga terus mendapat dukungan sebagai tempat berlindung yang aman dari ketidakpastian tentang hubungan perdagangan global dan situasi dan ketegangan geopolitik di Ukraina dan Timur Tengah.
Malam nanti juga akan dirilis data ADP Employment Change AS Mei dan ISM Services PMI AS Mei yang keduanya diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas dapat bergerak turun jika penguatan dolar AS berlanjut. Juga jika malam nanti data ADP Employment Change AS Mei dan ISM Services PMI AS Mei terealisir naik dan menguatkan dolar AS, akan menekan harga emas. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $3.350-$3.322. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $3.412-$3.446.
