(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah dunia terkoreksi dari posisi tertinggi 2 bulan lebih pada akhir perdagangan sesi Amerika yang berakhir hari Rabu (11/6/2025).
Harga minyak WTI dan Brent mundur turun dari kenaikan selama 2 hari berturut karena mencermati perundingan dagang AS-Tiongkok, yang memasuki hari kedua di London.
Meskipun harga minyak turun, namun sentimen pasar tetap optimis dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menggambarkan negosiasi berjalan “sangat, sangat baik.”
Di sisi pasokan, Saudi Aramco dilaporkan mengurangi pengiriman minyaknya ke Tiongkok pada bulan Juli sebanyak 1 juta barel dibandingkan dengan bulan Juni, yang menandakan bahwa peningkatan produksi OPEC+ mungkin tidak menghasilkan peningkatan pasokan yang signifikan.
Sementara itu, Iran mengumumkan akan mengajukan proposal balasan untuk kesepakatan nuklir, dan pelonggaran sanksi AS apa pun dapat memungkinkannya untuk mengekspor lebih banyak minyak, yang berpotensi membebani harga.
Pada saat yang sama, UE meluncurkan paket sanksi baru yang menargetkan sektor energi Rusia, yang dapat memperketat pasokan global.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Juli turun 0,47% pada menjadi $64,77 per barel.
Demikian untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent turun 0,25% menjadi $66,87 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak WTI selanjutnya diperkirakan akan bertemu kisaran support di $62.40 – $57.10 dan kisaran resisten di $67.10 – $71.80.



