(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia melonjak cukup tinggi hingga naik 8% lebih masuki perdagangan sesi Amerika hari Jumat (13/6/2025) pasca serangan Israel terhadap Iran.
Harga minyak WTI dan Brent melompat ke posisi tertinggi 4 bulan lebih setelah Israel mengumumkan situasi khusus, yang menunjukkan Iran dapat segera membalas terhadap target Israel, yang memicu kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan.
Prospek konflik Timur Tengah yang lebih luas mengancam akan mengganggu Selat Hormuz, rute utama untuk sekitar 20% aliran minyak global.
Menambah risiko geopolitik, Amerika Serikat juga sedang mempersiapkan evakuasi sebagian personel dari wilayah tersebut setelah Iran mengancam akan menargetkan pangkalan AS jika pembicaraan nuklir gagal.
Kenaikan harga minyak juga didukung oleh data EIA menunjukkan pasokan minyak mentah AS turun lebih dari yang diharapkan minggu lalu, menandakan permintaan yang kuat.
Secara mingguan, pergerakan harga minyak mentah pekan ini menjadi pergerakan yang paling kuat sejak bulan Februari.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Juli melonjak 8,71% pada menjadi $73,96 per barel.
Demikian untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent melonjak 7,90% menjadi $74,86 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak WTI selanjutnya diperkirakan akan bertemu kisaran support di $70.80 – $64.10 dan kisaran resisten di $78.10 – $83.80.



