(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO acuan dunia terjun dari posisi tertinggi 7 pekan pada akhir perdagangan hari Selasa (17/6/2025) oleh aksi ambil untung investor setelah 2 hari rally.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Juli 2025 anjlok 0,76% menjadi sekitar MYR4.065, setelah sempat melonjak ke posisi MYR4.123 awal sesi.
Penurunan harga minyak kedelai di bursa Chicago juga menekan sentimen, bersamaan dengan meningkatnya kekhawatiran geopolitik di Timur Tengah dan ekspektasi peningkatan persediaan dalam beberapa bulan mendatang.
Sementara itu, produksi minyak sawit diproyeksikan meningkat hingga September setelah tumbuh selama tiga bulan berturut-turut pada bulan Mei, didukung oleh cuaca yang baik dan upaya penanaman kembali yang sedang berlangsung.
Namun, tekanan penurunan sebagian diimbangi oleh tanda-tanda permintaan ekspor yang kuat. Data dari surveyor kargo menunjukkan ekspor minyak sawit Malaysia naik antara 17,8% dan 26,3% selama 15 hari pertama bulan Juni dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Di India, pembeli minyak sawit terbesar dunia, impor melonjak 84% pada bulan Mei dari April ke titik tertinggi dalam enam bulan, didorong oleh tingkat stok yang rendah dan diskon yang lebih besar dibandingkan dengan minyak kedelai dan minyak bunga matahari.



