(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) penutupan Rabu sore ini (18/6), terpantau melemah 48,063 poin (0,67%) ke level 7.107,789 setelah dibuka turun ke level 7.135,808.
IHSG bergerak terkoreksi mendekati 1,5 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed di tengah memanasnya konflik Israel-Iran yang menekan sentimen investor, serta mencermati Wall Street yang berakhir semalam dalam koreksi.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah 0,12% atau 20 poin ke level Rp 16.295, dengan dollar AS di pasar uang Eropa turun setelah menanjak di sesi global sebelumnya; sempat naik lalu berkurang di tengah penguatan belanja konsumen AS serta kehawatiran memanasnya konflik Israel-Iran.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.275, serta terpantau bergerak di sekitar 2,5 minggu terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 20,044 poin (0,28%) ke level 7.135,808. Sedangkan indeks LQ45 turun 2,330 poin (0,29%) ke level 797,550. Siang ini IHSG melemah 43,624 poin (0,61%) ke level 7.112,228. Sementara LQ45 terlihat turun 1,01% atau 8,110 poin ke level 791,770.
IHSG kemudian sedikit turun dan ditutup melemah 48,063 poin (0,67%) ke level 7.107,789, sedangkan LQ45 turun 7,120 poin (0,89%) ke level 792,760. Tercatat saat ini sebanyak 228 saham naik, 361 saham turun dan 212 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini terpantau mixed, di antaranya Nikkei yang menanjak 0,90%, dan Hang Seng yang turun 1,12%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini terkoreksi mendekati 1,5 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed di tengah memanasnya konflik Israel-Iran.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan bias negatif, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.240 dan 7.325. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.002, dan bila tembus ke level 6.811.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



