(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis siang ini (19/6), terpantau melemah signifikan 99,971 poin (1,41%) ke level 7.007,818 setelah turun ke level 7.050,054.
IHSG bergerak terkoreksi di hari keduanya ke level 2 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya bias melemah setelah the Fed mempertahankan suku bunganya dan berlanjutnya konflik Israel-Iran, serta mencermati Wall Street yang berakhir semalam mixed terbatas.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,48% atau 78 poin ke level Rp 16.373, dengan dollar AS di pasar uang Asia menanjak setelah beringsut naik di sesi global sebelumnya; beredar di sekitar seminggu tertingginya setelah the Fed mempertahankan kebijakannya dan pasar mencermati konflik Timur Tengah.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.295, serta terpantau tertekan ke level sebulan terendahnya, setelah BI Rate dipertahankan di level 5,50% dan the Fed mempertahankan suku bunganya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 57,735 poin (0,81%) ke level 7.050,054. Sedangkan indeks LQ45 turun 4,210 poin (0,53%) ke level 788,550. Siang ini IHSG melemah 99,971 poin (1,41%) ke level 7.007,818. Sementara LQ45 terlihat turun 1,69% atau 13,390 poin ke level 779,370.
Tercatat saat ini sebanyak 85 saham naik, 568 saham turun dan 144 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini terpantau bias melemah, di antaranya Nikkei yang turun 0,79%, dan Hang Seng yang merosot 2,02%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini terkoreksi di hari keduanya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya bias melemah setelah the Fed mempertahankan suku bunganya.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan masih dalam bias negatif, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.240 dan 7.325. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.002, dan bila tembus ke level 6.811.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



