(Vibiznews – Economy) – Dalam pergerakan pasar uang Kamis sore ini (19/6), nilai tukar rupiah terhadap dollar berakhir melemah signifikan, menambah loss sesi siangnya, sementara dollar AS di pasar Eropa menanjak setelah beringsut naik di sesi global sebelumnya.
Rupiah terhadap dollar AS sore ini melemah 0,58% atau 95 poin ke level Rp 16.390 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.295. Rupiah terpantau tertekan ke level sebulan terendahnya, setelah BI Rate dipertahankan di level 5,50% dan the Fed mempertahankan suku bunganya.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 16.314 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp16.395, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 16.390.
Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang menanjak setelah beringsut naik di sesi global sebelumnya; beredar di sekitar seminggu tertingginya setelah the Fed mempertahankan kebijakannya dan pasar mencermati konflik Timur Tengah.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, sore hari WIB ini naik ke 98,94, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 98,85.
Sementara itu, IHSG Kamis di akhir sesi melemah tajam 139,150 poin (1,96%) ke level 6.968,639, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya bias melemah setelah the Fed mempertahankan suku bunganya dan berlanjutnya konflik Israel-Iran, serta mencermati Wall Street yang berakhir semalam mixed terbatas.
Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Eropa beranjak turun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp16.419 – Rp16.155.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting



