(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat pagi ini (20/6), terpantau melemah 30,997 poin (0,44%) ke level 6.937,642 setelah dibuka turun ke level 6.938,609.
IHSG bergerak terkoreksi di hari ketiganya ke level 5 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya mixed di tengah pasar mencermati data ekonomi dari China dan eskalasi konflik Israel-Iran, sedangkan Wall Street semalam libur.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini melemah 0,12% atau 19 poin ke level Rp 16.371, dengan dollar AS di pasar uang Asia menurun terbatas setelah turun tipis di sesi global sebelumnya; di bawah seminggu tertingginya setelah the Fed mempertahankan suku bunganya.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.390, serta terpantau tertekan ke level sebulan terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 30,030 poin (0,43%) ke level 6.938,609. Sedangkan indeks LQ45 turun 2,260 poin (0293%) ke level 772,550. Pagi ini IHSG melemah 30,997 poin (0,44%) ke level 6.937,642. Sementara LQ45 terlihat turun 0,72% atau 5,540 poin ke level 769,270.
Tercatat saat ini sebanyak 225 saham naik, 267 saham turun dan 162 saham stagnan.
Sementara itu, bursa Wall Street semalam ditutup karena libur Juneteenth, dan pasar berjangkanya pagi ini dalam koreksi di tengah memanasnya tensi geopolitik Timur Tengah. Sedangkan, bursa regional pagi ini terpantau mixed, di antaranya Nikkei yang turun 0,09%, dan Hang Seng yang menanjak 0,46%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini terkoreksi ke level 5 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya mixed di tengah pasar mencermati data ekonomi dari China.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan tetap di zona merah, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.182 dan 7.240. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.914, dan bila tembus ke level 6.811.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



