(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat siang ini (20/6), terpantau melemah 50,396 poin (0,72%) ke level 6.918,243 setelah dibuka turun ke level 6.938,609.
IHSG bergerak terkoreksi di hari ketiganya ke level 5 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed bias menguat di tengah suku bunga acuan China yang diputuskan tetap dan eskalasi konflik Israel-Iran, sedangkan Wall Street semalam libur.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini flat 0,0% atau 0 poin ke level Rp 16.390, dengan dollar AS di pasar uang Asia menurun setelah turun tipis di sesi global sebelumnya; di bawah seminggu tertingginya setelah the Fed mempertahankan suku bunganya.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.390, serta terpantau tertekan ke level sebulan terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 30,030 poin (0,43%) ke level 6.938,609. Sedangkan indeks LQ45 turun 2,260 poin (0293%) ke level 772,550. Siang ini IHSG melemah 50,396 poin (0,72%) ke level 6.918,243. Sementara LQ45 terlihat turun 1,13% atau 8,760 poin ke level 766,050.
Tercatat saat ini sebanyak 177 saham naik, 395 saham turun dan 224 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini terpantau mixed bias menguat, di antaranya Nikkei yang naik 0,02%, dan Hang Seng yang menanjak 1,07%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini terkoreksi ke level 5 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed menguat di tengah suku bertahannya suku bunga acuan di China.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan mengurangi loss-nya, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.182 dan 7.240. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.874, dan bila tembus ke level 6.811.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



