Uang Beredar Tumbuh Positif Pada Mei 2025, Meski Sedikit Lebih Rendah Dari Bulan Sebelumnya

346
Uang Beredar Tumbuh Lebih Tinggi pada September 2025
Sumber: Bank Indonesia

 

(Vibiznews – Banking & Insurance) – Bank Indonesia merilis laporan likuiditas perekonomian atau uang beredar posisi Mei 2025.

Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Mei 2025 mencatat pertumbuhan positif. Posisi M2 pada Mei 2025 tercatat sebesar Rp9.406,6 triliun atau tumbuh sebesar 4,9% (yoy). Setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 5,2% (yoy).

Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,3% (yoy) dan uang kuasi sebesar 1,5% (yoy).

Perkembangan M2 pada Mei 2025 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus).
Penyaluran kredit pada Mei 2025 tumbuh sebesar 8,1% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 8,5% (yoy).

Tagihan bersih kepada Pempus terkontraksi sebesar 25,7% (yoy), melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 21,0% (yoy). Sementara itu, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 3,9% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sebesar 3,6% (yoy) pada April 2025.

Faktor-faktor yang memengaruhi uang beredar

Berdasarkan faktor yang memengaruhinya, Perkembangan M2 pada Mei 2025 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih.
Penyaluran kredit pada Mei 2025 tumbuh sebesar 8,1% (yoy), setelah tumbuh sebesar 8,5% pada bulan sebelumnya

Tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) terkontraksi sebesar 25,7% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 21,0% (yoy).

Sementara itu, aktiva luar negeri bersih pada Mei 2025 tumbuh sebesar 3,9% (yoy), setelah tumbuh sebesar 4,4% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Perkembangan DPK pada Mei 2025 tercatat Rp 8.756,5 triliun atau tumbuh sebesar 3,9% (yoy), setelah tumbuh sebesar 4,4%(yoy) pada bulan sebelumnya.

Berdasarkan golongan nasabah, terutama didorong oleh pertumbuhan DPK Korporasi sebesar 7,7% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 9,5% (yoy).
Pada Mei 2025, giro dan tabungan tumbuh masing-masing sebesar 4,1% (yoy) dan 5,6% (yoy). Setelah pada bulan sebelumnya tumbuh masing-masing sebesar 4,9% (yoy) dan 6,3% (yoy).

Sementara itu, simpanan berjangka tumbuh sebesar 2,2% (yoy), relatif stabil dibandingkan pada bulan sebelumnya.

Perkembangan Kredit

yang disalurkan oleh perbankan pada Mei 2025 tetap tumbuh. Penyaluran kredit pada Mei 2025 tercatat sebesar Rp 7.903,5 triliun, atau tumbuh 8,1% (yoy), setelah tumbuh 8,5% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Penyaluran kredit pada debitur korporasi dan perorangan tumbuh masing-masing sebesar 11,6%, (yoy) dan 4,0% (yoy)

Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Modal Kerja (KMK) pada Mei 2025 tumbuh sebesar 4,5% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 4,3% (yoy).
Perkembangan KMK terutama bersumber dari pertumbuhan sektor Industri Pengolahan, dan Sektor Jasa-jasa.

Investasi (KI) pada Mei 2025 tumbuh sebesar 13,4 (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 15,3 % (yoy). Terutama bersumber dari Sektor Pertambangan dan Penggalian, serta sektor Pengangkutan dan Komunikasi.

Sementara itu, Kredit Konsumsi (KK) pada Mei 2025 tumbuh sebesar 8,7% (yoy), setelah pada April 2025 tumbuh sebesar 8,9% (yoy). Terutama didorong oleh Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Multi Guna.

Penyaluran Kredit Properti tumbuh sebesar 5,9% (yoy), relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,1% (yoy). Terutama berasal dari pertumbuhan Kredit KPR dan KPA tumbuh sebesar (8,0%, yoy). Kredit Real Estate (6,6%, yoy) dan Kredit Konstruksi (1,5%, yoy).

Penyaluran Kredit kepada UMKM pada Mei 2025 tumbuh sebesar 1,9% (yoy),setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 2,3% (yoy).
Pertumbuhan penyaluran kredit UMKM terutama didorong oleh pertumbuhan kredit pada skala kecil (9,6% yoy).Di tengah kredit pada skala menengah yang terkontraksi sebesar 1,0% (yoy).

Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit UMKM pada Mei 2025 dipengaruhi oleh Kredit Investasi (5,3% yoy) dan Kredit Modal Kerja (0,6% yoy).

Perkembangan Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan Mei 2025
Sumber: Bank Indonesia
Suku Bunga Simpanan dan Kredit

Pada Mei 2025, suku bunga kredit relatif stabil sementara suku bunga simpanan cenderung meningkat. Rata-rata tertimbang suku bunga kredit pada Mei 2025 sebesar 9,18%, relatif stabil dibandingkan suku bunga kredit bulan sebelumnya sebesar 9,19%.

Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka meningkat pada tenor 3 bulan dan 24 bulan masing-masing sebesar 5,71%, dan 4,38% pada Mei 2025. Setelah pada April 2025, masing-masing tercatat sebesar 5,69%, dan 4,34%.

Di sisi lain suku bunga simpanan berjangka tenor 1 bulan, 6 dan 12 bulan tercatat sebesar 4,83% 6,07% dan 5,07% lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 4,84%, 6,10% dan 5,08%.

Analis Vibiz Research Center melihat bahwa uang beredar tumbuh lebih rendah pada Mei 2025, dibandingkan bulan sebelumnya

Hal ini disebabkan oleh penyaluran kredit yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Dan kontraksi tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat yang lebih besar dibandingkan bulan sebelumnya.

Berdasarkan data Bank Indonesia, pertumbuhan kredit pada Mei 2025 sebesar 8,43% (yoy), lebih rendah dari 8,88% (yoy) pada April 2025.
Dari sisi penawaran, preferensi perbankan pada penanaman surat-surat berharga masih kuat di tengah standar penyaluran kredit (lending standard) yang mulai meningkat.

Kondisi likuiditas perbankan masih memadai, meskipun pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) cenderung melambat dari awal Januari 2025 sebesar 5,51% (yoy) menjadi 4,29% (yoy) pada Mei 2025.

Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit terutama didorong oleh sektor jasa sosial, industri, dan lainnya, sementara kredit ke sektor Perdagangan, Pertanian, dan Jasa Dunia Usaha perlu terus ditingkatkan untuk mendukung pembiayaan ekonomi.

Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan korporasi yang masih tumbuh positif. Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi, masing-masing tercatat sebesar 13,74% (yoy), 4,94% (yoy), dan 8,82% (yoy) pada Mei 2025.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting