(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu siang ini (2/7), terpantau melemah 62,647 poin (0,91%) ke level 6.852,713 setelah dibuka turun ke level 6.868,439.
IHSG bergerak terkoreksi di hari keduanya mendekati level seminggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed di tengah pasar mencermati arah kebijakan the Fed untuk suku bunganya, sedangkan Wall Street semalam berakhir juga dengan mixed.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,24% atau 39 poin ke level Rp 16.226, dengan dollar AS di pasar uang Asia rebound setelah bearish bertahap 7 hari di sesi global sebelumnya; berupaya bangkit dari sekitar 40 bulan terendahnya oleh data tenaga kerja AS yang membaik.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.226, serta terpantau terkoreksi dari level 19 minggu terkuatnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 46,921 poin (0,68%) ke level 6.868,439. Sedangkan indeks LQ45 turun 3,030 poin (0,39%) ke level 767,550. Siang ini IHSG melemah 62,647 poin (0,91%) ke level 6.852,713. Sementara LQ45 terlihat turun 1,07% atau 8,220 poin ke level 762,360.
Tercatat saat ini sebanyak 192 saham naik, 378 saham turun dan 206 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini terpantau mixed, di antaranya Nikkei yang turun 0,46%, dan Hang Seng yang menanjak 0,47%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini terkoreksi di hari keduanya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed di tengah pasar mencermati arah kebijakan the Fed untuk suku bunganya.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan bertahan di zona merah, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.115 dan 7.240. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.745, dan bila tembus ke level 6.588.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



