(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah dunia terpangkas dari lonjakan sebelumnya pada akhir perdagangan sesi Amerika hari Jumat (4/7/2025) karena pertimbangan dampak kemungkinan tarif baru AS terhadap permintaan global.
Penurunan terjadi menjelang keputusan OPEC+ yang diperkirakan akan meningkatkan produksi sebesar 411.000 barel per hari.
Negosiasi tarif impor AS yang belum terselesaikan dengan mitra utama seperti UE dan Jepang menambah ketidakpastian.
Tekanan harga juga datang dari melemahnya aktivitas jasa Tiongkok dan peningkatan mengejutkan sebesar 3,85 juta barel dalam persediaan minyak mentah AS yang terbesar dalam 3 bulan.
Peningkatan tersebut menimbulkan kekhawatiran baru tentang melemahnya permintaan di konsumen minyak terbesar dunia.
Sebelumnya harga minyak mentah melonjak setelah Iran menangguhkan kerja sama dengan pengawas nuklir PBB, yang meningkatkan ketegangan geopolitik.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Juli anjlok 0,92% menjadi $66,83 per barel.
Harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent anjlok 0,68% menjadi $68,85 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak WTI selanjutnya diperkirakan akan bertemu kisaran support di $64.80 – $60.10 dan kisaran resisten di $68.10 – $81.30.



