(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO melonjak ke posisi tertinggi dalam 3 bulan lebih pada akhir perdagangan hari Selasa (8/7/2025) yang melanjutkan kenaikan harga sebelumnya.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan September 2025 melonjak 1,88% menjadi sekitar MYR4.148, setelah sempat naik ke posisi MYR4.162.
Lonjakan harga CPO dipicu oleh pelemahan ringgit terhadap dolar AS, kenaikan harga minyak kedelai Chicago dan minyak sawit berjangka Dalian.
Dari sisi pasokan, produksi diperkirakan akan menurun sementara karena pohon kelapa sawit memasuki fase istirahat musiman menjelang puncak produksi pada kuartal ketiga.
Kinerja ekspor juga membaik, dengan pengiriman produk minyak sawit Malaysia pada bulan Juni naik sebesar 4,3% menjadi 4,7% dari bulan Mei, menurut data surveyor kargo.
Permintaan dari India sebagai importir minyak sawit terbesar dunia tetap kuat, dengan impor bulan Juni naik ke level tertinggi dalam 11 bulan karena harga yang kompetitif.
Namun, kenaikan lebih lanjut dibatasi oleh kekhawatiran baru atas ketegangan perdagangan global, karena Presiden AS Trump mulai memberitahukan mitra dagang tentang kenaikan tarif tajam yang akan berlaku pada tanggal 1 Agustus, menyusul penundaan sementara bea masuk yang awalnya dijadwalkan pada bulan April.



