Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (11 Juli 2025); Rupiah Menguat Terbatas

661

 

(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 7 – 11 Juli 2025

Pada akhir hari Kamis, 10 Juli 2025
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.215 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,56%.
3. DXY[1] menguat ke level 97,65.
4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke 4,350%.

[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 11 Juli 2025
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp Rp16.215 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun stabil di 6,56%.

Aliran Modal Asing (Minggu II Juli 2025)

1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 10 Juli 2025 sebesar 73,03 bps, relatif stabil dibandingkan dengan 4 Juli 2025 sebesar 73,74 bps.

2. Berdasarkan data transaksi 7 s.d 10 Juli 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp7,90 triliun. Terdiri dari jual neto sebesar Rp5,41 triliun SRBI, Rp2,34 triliun di pasar saham dan Rp0,16 triliun di pasar SBN.

3. Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen s.d. 10 Juli 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp56,24 triliun di pasar saham. Jual neto Rp35,08 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp59,27 triliun di SBN.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal ini untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari Jumat 11 Juli 2025 perdagangan rupiah vs dollar dibuka flat ke Rp 16.215. Kemudian kurs bergerak terkoreksi ke Rp16.220, dan terakhir Jumat sore WIB terpantau di posisi Rp 16.206.

Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Eropa menanjak setelah menguat di sesi global sebelumnya. Dollar AS bertengger di 2 minggu tertingginya di tengah rilis tariff AS atas berbagai negara.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, Jumat sore WIB naik ke 97,79. Angka ini naik dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,57.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting