Harga Minyak Selasa Turun Setelah Trump Beri Batas Waktu 50 Hari Gencatan Senjata Rusia

320

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak turun pada hari Selasa setelah setelah Presiden AS Donald Trump memberi Rusia batas waktu 50 hari untuk menyetujui gencatan senjata, meredakan kekhawatiran bahwa sanksi baru dapat mengganggu pasokan minyak mentah global.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 64 sen, atau 0,96%, menjadi $66,34.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 57 sen, atau 0,82%, menjadi $68,64 per barel.

Sikap Trump yang lebih lunak terhadap sanksi atas minyak Rusia meredakan kekhawatiran akan krisis pasokan.

Trump memperingatkan Rusia pada hari Senin untuk mengakhiri perangnya di Ukraina dalam jangka waktu tersebut atau menghadapi tarif hingga 100%.

Harga minyak sempat naik karena potensi sanksi, tetapi kemudian kehilangan keuntungannya karena tenggat waktu 50 hari meningkatkan harapan bahwa sanksi dapat dihindari, dan para pedagang mempertimbangkan apakah AS benar-benar akan mengenakan tarif tinggi pada negara-negara yang terus berdagang dengan Rusia.

Di tempat lain, permintaan minyak diperkirakan akan tetap “sangat kuat” hingga kuartal ketiga, menjaga keseimbangan pasar dalam jangka pendek, kata Sekretaris Jenderal Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), menurut laporan media Rusia.

Malam nanti akan dirilis data inflasi dan inflasi inti bulan Juni AS yang diindikasikan meningkat.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga minyak dapat bergerak turun dengan meredanya kekhawatiran krisis pasokan setelah Presiden AS Donald Trump memberikan batas waktu 50 hari untuk gencatan senjata Rusia terhadap Ukraina. Juga jika malam nanti data inflasi Juni AS terealisir naik dan menguatkan dolar AS, akan menekan harga minyak. Harga minyak mentah berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $66,08-$65,81. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $66,80-$67,25.