(Vibiznews – Economy & Business) Inflasi tahunan di AS meningkat untuk bulan kedua berturut-turut menjadi 2,7% pada Juni 2025, level tertinggi sejak Februari, naik dari 2,4% pada Mei dan sesuai dengan ekspektasi.
Secara bulanan, inflasi harga konsumen Juni naik tipis 0,3%, menandai kenaikan terbesar dalam lima bulan dan naik dari 0,1% pada Mei, juga sesuai dengan ekspektasi.
Tekanan kenaikan terbesar berasal dari harga tempat tinggal yang naik 0,2% sementara biaya bensin naik 1%.
Sementara itu, inflasi inti, yang tidak termasuk harga pangan dan energi yang fluktuatif, naik menjadi 2,9% setelah tiga bulan berturut-turut di 2,8% yang merupakan tingkat tahunan terendah sejak 2021, tetapi di bawah perkiraan 3%.
Inflasi inti bulanan juga naik lebih rendah dari yang diantisipasi sebesar 0,2%, dibandingkan dengan perkiraan 0,3% dan 0,1% pada Mei.
Kenaikan inflasi Juni AS menguatkan dolar AS dan imbal hasil Treasury AS, sehingga memperkuat probabilitas The Fed mempertahankan suku bunga.
Berdasarkan alat pengukuran CME FedWatch, probabilitas The Fed mempertahankan suku bunga meningkat dari 93,8% enjadi 97,9%.


