(Vibiznews – Commodity) – Harga Kakao turun pada penutupan pasar hari Rabu, kekhawatiran permintaan kakao menurun pada Q2.
Harga kakao September di ICE New York turun $245 (3.11%) menjadi $7,639 per ton. Harga kakao September di ICE London turun $146 (2.80%)
Harga kakao turun karena kekhawatiran permintaan menurun menantikan laporan penggilingan kakao pada Q2 pada hari Kamis. Pasar memperkirakan bahwa Laporan penggilingan biji kakao Eropa di Q2 turun 5% dari tahun lalu. Diikuti dengan laporan pada hari Selasa the Malaysian Cocoa Board and Cocoa Manufacturers Group melaporkan bahwa kakao yang diproses di Malaysia pada Q2 turun 22% dari tahun lalu.
Permintaan yang menurun dari kakao terlihat pada Q1
- Kakao yang di giling di Amerika Utara turun 2.5% dari tahun lalu menjadi 110,278 MT.
- Kakao yang digiling di Eropa turun 3.7% dari tahun lalu menjadi 353,522 MT
- Kakao yang digiling di Asia turun 3.4% dari tahun lalu menjadi 213,898 MT,
Harga kakao turun karena laporan cuaca yang baik di area perkebunan kakao di Ivory Coast dan Ghana, walaupun cuaca kurang disukai di Nigeria dan Kamerun.
Pemerintah Ivory Coast melaporkan pada hari Senin bahwa petani mengirimkan 1.73 MMT kakao ke pelabuhan Ivory Coast dari 1 Oktober sampai 13 Juli naik 6.8 % dari tahun lalu . Jumlah ini turun dari kenaikan 35% dari bulan Desember.
Kenaikan persediaan membuat harga kakao turun. ICE mengatakan bahwa jumlah persediaan kakao di pelabuhan AS meningkat ke jumlah tertinggi 10 bulan menjadi 2,363,861 kantong pada 18 Juni dan turun sedikit dari jumlah tertinggi ke 2,344,637 kantong pada hari Rabu.
Kekhawatiran permintaan membebani harga kakao setelah pembuat coklat Barry Callebaut AG pada hari Kamis lalu, mengurangi perkiraan volume penjualan untuk kedua kalinya dalam 3 bulan, dengan alasan volatilitas harga kakao terus berlanjut. Perusahaan ini memperkirakan penurunan volume penjualan akan terjadi setahun penuh dan mengatakan penurunan penjualan dari Maret – Mei turun 9.5% inilah penurunan terbesar dalam satu dekade pada kuartal ke tiga.
Besarnya pasokan dari Ghana membuat harga kakao turun. the Ghana Cocoa Board pada 1 Juli memperkirakan produksi kakao 2025/26 naik 8.3% dari tahun lalu menjadi 650,000 MT dari perkiraan 2024/25 sebesar 600,000 MT.
Harga kakao naik karena kekhawatiran akan kualitas dari panen kakao tengah tahun di Ivory Coast pada saat panen berlangsung saat ini sampai September
Pabrik mengatakan 5% sampai 6% dari hasil panen kakao di setiap truk kualitasnya buruk dibanding dengan pada saat panen utama hanya 1% yang buruk.
Menurut Rabobank, buruknya kualitas kakao di Ivory Coast pada pertengahan tahun berkaitan dengan ke terlambatan hujan turun di daerah itu membuat pertumbuhan tanaman lambat
Panen kakao di pertengahan tahun lebih kecil dari panen tahunan dan dimulai di bulan April. Perkiraan rata-rata hasil kakao di Ivory Coast 400,000 MT turun 9% dari tahun lalu di 440,000 MT
Pada 30 Mei the International Cocoa Organization (ICCO) memperbaiki perkiraan persediaan kakao global 2023/24 defisit 494,000 MT dari perkiraan Februari defisit 441,000 MT defisit terbesar lebih dari 60 tahun. Produksi ICCO 2023/24 turun 13.1% dari tahun lalu menjadi 4,380 MMT.Ratio persediaan kakao/ kakao digiling 27% ratio terendah 46 tahun.
Pada 28 Februari the International Cocoa Organization (ICCO) memperkirakan persediaan kakao akan surplus 142,000 MT di tahun 2024//25 , inilah surplus pertama di pasar kakao selama 4 tahun.
ICCO juga memperkirakan produksi kakao di 2024/25 naik 7.8% menjadi 4.84 MMT.
Analisa tehnikal untuk kakao di New York
Support pertama di $ 7,780 dan berikut ke $7,600
Resistance pertama di $8,630 dan berikut ke $9,450
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



