(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah rebound dari pelemahan 3 hari berturut pada perdagangan komoditas sesi Asia hari Kamis (17/7/2025) didukung oleh data ekonomi yang optimis dari konsumen minyak utama dan tanda-tanda meredanya ketegangan perdagangan.
Harga minyak WTI naik dari posisi terendah dalam 2 pekan merespon data terbaru di Amerika Serikat menunjukkan peningkatan aktivitas, meskipun prospeknya tetap netral hingga sedikit berhati-hati karena tekanan harga yang didorong oleh tarif. \
Sementara itu, pertumbuhan Tiongkok di kuartal kedua melambat lebih lambat dari perkiraan, didukung oleh peningkatan produksi sebelum tarif AS.
Memperkuat prospek permintaan, data EIA menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun sebesar 3,9 juta barel, meskipun kenaikannya dibatasi oleh peningkatan produksi bensin dan solar yang lebih besar dari perkiraan.
Produksi minyak mentah Tiongkok pada bulan Juni juga meningkat 8,5% secara tahunan (year-on-year).
Dukungan tambahan datang dari meredanya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok, termasuk pencabutan larangan chip AI dan kesepakatan perdagangan dengan Indonesia. Presiden Trump juga menyatakan optimisme tentang potensi perjanjian perdagangan dengan India dan Eropa.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Agustus naik 0,62% menjadi $66,79 per barel.
Harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent naik 0,46% menjadi $68,83 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak WTI pekan depan diperkirakan akan bertemu kisaran support di $64.70 – $60.10 dan kisaran resisten di $68.60 – $73.30.



