(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 95 poin atau 1,32% ke 7.287,02 pada akhir perdagangan Kamis (17/7). Ini melanjutkan penguatan selama 8 hari berturut-turut sebesar 4,21% sejak 7 Juli 2025 hingga 17 Juli 2025.
Berdasarkan hasil pemantauan sebanyak 355 saham naik, 234 saham turun dan 217 saham stagnan.
Tujuh indeks sektoral menguat, menopang kenaikan IHSG. Sedangkan empat indeks sektoral lainnya masuk zona merah. Indeks sektoral dengan kenaikan terbesar adalah sektor teknologi yang naik 7,21%, sektor infrastruktur naik 2,54% dan sektor transportasi naik 1,91%.
Sedangkan indeks sektoral dengan pelemahan terdalam adalah sektor properti yang turun 0,25%, sektor perindustrian turun 0,10% dan sektor energi yang turun 0,09%.
Total volume perdagangan saham di bursa hari ini mencapai 23,73 miliar dengan total nilai Rp 13,34 triliun.
Tiga emiten yang mengalami kenaikan paling signifikan adalah PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang naik 8,46%, lalu PT Indosat Tbk (ISAT) yang naik 8,13% dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) yang naik 5,35%.
Sementara itu, tiga emiten yang mengalami penurunan yang paling besar adalah PT Semen Indonesia (Persero)Tbk (SMGR) yang mengalami penurunan 3,57%. Selanjutnya, PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) 2,84% dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) 2,29%.
Tren penguatan IHSG itu juga tidak terlepas dari aksi pembelian investor asing. Stockbit mencatat jumlah net buy asing dari tanggal tersebut 10 Juli 2025 hingga 16 Juli 2025 saja mencapai Rp25,6 triliun.
Menurut Analis Vibiz Research Center, sentimen yang mendukung penguatan IHSG adalah penurunan suku bunga BI 25 bps. Demikian juga kerjasama antara Amerika dan berbagai negara lainnya dapat tercapai, sehingga menjaga inflasi untuk tetap rendah. Sehingga berpeluang The Fed dapat menurunkan tingkat suku bunga.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini rally ke 6 bulan tertingginya, sementara bursa kawasan Asia umumnya mixed menguat di antara pernyataan Trump yang tidak berniat memecat Powell the Fed.
Berikutnya IHSG kemungkinan masih di zona hijau, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting



