(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat siang ini (25/7), terpantau melemah 10,619 poin (0,14%) ke level 7.520,283 setelah dibuka naik ke level 7.541,540.
IHSG bergerak terkoreksi di bawah sekitar 9 bulan terkuatnya, sedangkan bursa kawasan Asia siang ini umumnya bias melemah namun membukukan gain secara mingguannya dipimpin Nikkei, serta mengikuti Wall Street yang mixed di mana S&P500 dan Nasdaq lanjut mencetak rekor barunya.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,20% atau 32 poin ke level Rp 16.310, dengan dollar AS di pasar uang Asia merangkak setelah rebound di sesi global sebelumnya; bangkit dari 2,5 minggu terendahnya di tengah harapan bertambahnya negara dalam kesepakatan tariff AS.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.278, serta terpantau terkoreksi dari level seminggu tertingginya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 10,638 poin (0,14%) ke level 7.541,540. Sedangkan indeks LQ45 naik 1,110 poin (0,14%) ke level 799,550. Siang ini IHSG melemah 10,619 poin (0,14%) ke level 7.520,283. Sementara LQ45 terlihat turun 1,06% atau 8,510 poin ke level 791,290.
Tercatat saat ini sebanyak 234 saham naik, 350 saham turun dan 209 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini terpantau melemah, di antaranya Nikkei yang turun 0,65%, dan Hang Seng yang merosot 1,11%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa terkoreksi dari overbought area-nya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya melemah namun membukukan gain secara mingguannya dipimpin Nikkei.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan ditahan oleh profit taking, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.617 dan 7.714. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7,311 dan bila tembus ke level 7,142.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



