Kesepakatan Perdagangan AS-Uni Eropa Tercapai; Trump Kenakan Tarif 15%

395

(Vibiznews – Economy & Business) Presiden AS Donald Trump pada hari Minggu mengumumkan bahwa AS telah mencapai kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa, setelah diskusi penting dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen beberapa hari sebelum batas waktu pengenaan tarif 1 Agustus.

Trump menyatakan kesepakatan tersebut mengenakan tarif 15% untuk sebagian besar barang Eropa yang masuk ke AS, termasuk mobil.

Beberapa produk, termasuk pesawat terbang dan komponennya, serta beberapa bahan kimia dan farmasi, tidak akan dikenakan tarif, ujar von der Leyen dalam sebuah pengarahan setelah kesepakatan tersebut diumumkan. Ia juga mengatakan bahwa tarif baru 15% tidak akan ditambahkan ke tarif yang sudah berlaku.

Tarif 15% ini lebih rendah dari tarif 30% yang sebelumnya akan dikenakan Trump, tetapi lebih tinggi dari tarif dasar 10% yang diharapkan Uni Eropa.

Trump mengatakan bahwa blok beranggotakan 27 negara tersebut juga sepakat untuk membeli energi AS senilai $750 miliar dan menginvestasikan tambahan investasi senilai $600 miliar ke AS di atas level saat ini.

Trump juga mengatakan bahwa blok tersebut juga akan “membeli peralatan militer senilai ratusan miliar dolar,” tetapi tidak menyebutkan jumlah dolar yang spesifik.

“Ini kesepakatan yang sangat kuat, ini kesepakatan yang sangat besar, ini yang terbesar dari semua kesepakatan,” kata Trump pada hari Minggu bersama von der Leyen.

“Ini kesepakatan yang bagus, ini kesepakatan yang sangat besar, dengan negosiasi yang alot,” kata von der Leyen setelah pertemuan tersebut.

Para pemimpin Eropa dengan cepat memuji kesepakatan tersebut di tengah kelegaan bahwa blok tersebut tampaknya telah menghindari perang dagang, tetapi beberapa menyuarakan kehati-hatian tentang ketentuan-ketentuan kesepakatan tersebut.

Perdana Menteri Irlandia Micheál Martin mengatakan bahwa kesepakatan tersebut “membawa kejelasan dan prediktabilitas pada hubungan perdagangan antara Uni Eropa dan AS,” menurut sebuah pernyataan.

Kanselir Jerman Friedrich Merz menyambut baik kesepakatan baru tersebut, dengan menyebutkan manfaat yang akan dibawanya bagi industri otomotif negara tersebut.

Perdana Menteri Belanda Dick Schoof mengatakan, dalam sebuah unggahan di X Sunday, bahwa “tidak ada tarif akan lebih baik,” tetapi memuji Komisi Eropa karena telah mengamankan kesepakatan terbaik.

Para pemimpin pemerintahan Italia, termasuk Perdana Menteri Giorgia Meloni, mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa kesepakatan tersebut membantu menghindari “bentrokan langsung antara kedua belah pihak di Atlantik,” dan “menjamin stabilitas” antara AS dan Uni Eropa.