(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 0,14% ke level 7.625,79 pagi ini, Selasa (29/7/2025). Namun kemudian pukul 09.12 WIB, IHSG melemah 38,794 poin atau 0,51% ke 7.575,974.
Pelemahan IHSG ini ditopang sebagian indeks sektoral. Sektor dengan pelemahan terdalam dicetak IDX Sektor Keuangan yang turun 1,85% di pagi ini.
Disusul, IDX Sektor Kesehatan, IDX Sektor Energi, IDX Sektor Infrastruktur, IDX Sektor Barang Baku dan IDX Sektor Perindustrian.
Sementara itu, IDX Sektor Properti dan Real Estate menjadi sektor dengan penguatan terbesar setelah melonjak 0,38% di pagi ini. Kemudian ada IDX Sektor Barang Konsumen Primer, IDX Sektor Transportasi dan Logistik, IDX Sektor Teknologi, IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer.
Berdasarkan pengamatan ada sebanyak 209 saham naik, 214 turun, dan 531 tidak bergerak. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 904,9 miliar yang melibatkan 1,18 miliar saham dalam 121.300 kali transaksi.
Penurunan IHSG seiring dengan koreksi saham-saham bank jumbo. BBRI dan BBNI turun 1,02% dan 1,43% pagi ini. Lalu BBCA turun 0,29%
Sementara itu, mayoritas bursa Asia dibuka di zona merah. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,61%, sedangkan Topix melemah 0,76%.
Indeks Kospi Korea Selatan juga terkoreksi 1,09%, dan indeks Kosdaq yang berisi saham-saham berkapitalisasi kecil tergelincir 0,88%. Adapun indeks S&P/ASX 200 Australia ikut melemah 0,42%.
Dari sisi eksternal, pasar global mencermati pernyataan Presiden AS Donald Trump yang berencana menerapkan tarif umum sebesar 15%-20%. Berlaku untuk seluruh negara yang belum meneken kesepakatan dagang dengan Washington. Kebijakan ini akan berlaku mulai 1 Agustus mendatang.
“Untuk dunia, saya rasa akan berada di kisaran 15 hingga 20%. Saya hanya ingin bersikap baik,” ujar Trump dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. Sebelumnya, Trump menyebut tarif dasar akan dikenakan sebesar 10%.
Dari pasar saham AS, bursa Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Senin atau Selasa dini hari waktu Indonesia.
Indeks S&P 500, naik tipis 0,02% dan ditutup di 6.389,77. Indeks ini sempat mencetak rekor tertinggi baru tak lama setelah pembukaan, tetapi hanya naik 0,2%.
Indeks S&P 500 berakhir hampir stagnan karena pelaku pasar mengabaikan kesepakatan dagang antara AS dan Uni Eropa. Sementara pekan penuh katalis pasar, termasuk keputusan suku bunga The Fed sudah di depan mata.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 64,36 poin atau 0,14% menjadi 44.837,56. Sementara Nasdaq Composite menguat 0,33% dan ditutup di 21.178,58. Indeks yang didominasi saham teknologi ini juga mencatat rekor tertingginya pada Senin.
Para investor tengah bersiap menyambut serangkaian data penting, termasuk pekan tersibuk musim laporan keuangan sejauh ini. Demikian juga keputusan suku bunga the Fed dan laporan ketenagakerjaan pada Jumat.
Lebih dari 150 perusahaan dalam indeks S&P 500 dijadwalkan merilis laporan keuangannya. Termasuk raksasa teknologi “Magnificent Seven” seperti Meta Platforms dan Microsoft pada Rabu, disusul oleh Amazon dan Apple pada Kamis.
Memurut Analis Vibiz Research Center IHSG masih berfluktuatif mengikuti fundamental bursa kawasan. IHSG dalam rentang 7630,836 – 7565,788.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting



