(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah kembali merosot masuki 4 hari berturut pada perdagangan komoditas sesi Asia hari Rabu (5/8/2025) di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang kelebihan pasokan pasca keputusan OPEC+.
Harga minyak acuan dunia WTI dan Brent tertekan setelah hari Minggu (4/8/2025) OPEC+ sepakat untuk meningkatkan produksi sebesar 547.000 barel per hari pada bulan September, menyelesaikan pembalikan dari pemangkasan produksi sebesar 2,2 juta barel per hari yang dilakukan oleh delapan negara anggota pada tahun 2023.
Sementara itu terdapat sentimen tekanan baru AS terhadap India untuk menghentikan pembelian minyak Rusia untuk mendorong Moskow menuju kesepakatan damai dengan Ukraina. Kondisi tersebut akan meningkatkan kekhawatiran tentang potensi gangguan pada arus pasokan global.
Presiden Donald Trump mengatakan pada hari Senin bahwa ia akan menaikkan secara substansial tarif terhadap India atas impor minyak Rusia yang berkelanjutan.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Agustus turun 0,12% menjadi $66,20 per barel.
Harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent turun 0,16% menjadi $68,64 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak WTI pekan depan diperkirakan akan bertemu kisaran support di $64.10 – $60.10 dan kisaran resisten di $68.20 – $71.30.



