(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia bergerak rebound dari posisi terendah dalam 2 bulan pada akhir perdagangan komoditas sesi Asia hari Rabu (13/8/2025).
Harga minyak acuan dunia WTI naik ke kisaran $63 setelah tertekan sesi sebelumnya ke kisaran $6, menguat karena OPEC+ menaikkan proyeksi permintaan minyak global mereka untuk tahun depan.
Selain itu, kelompok tersebut menurunkan estimasi pertumbuhan pasokan dari Amerika Serikat dan produsen non-OPEC+ lainnya, yang menandakan pasar yang lebih ketat ke depannya.
OPEC mempertahankan proyeksi permintaan 2025, tetapi menaikkan proyeksi pertumbuhan 2026 sebesar 100.000 barel per hari menjadi 1,38 juta barel per hari, mengantisipasi kenaikan produksi dari wilayah lain seiring penurunan produksi AS
Sebelumnya harga minyak tertekan oleh rilis data American Petroleum Institute (API) menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik 1,5 juta barel pekan lalu, dibandingkan dengan penurunan yang diperkirakan sebesar 0,8 juta barel dan penurunan sebelumnya sebesar 4,2 juta barel.
Pasokan minyak mentah AS yang tak terduga menunjukkan puncak permintaan musim panas hampir berakhir.
Badan Informasi Energi AS (EIA) juga memproyeksikan produksi minyak mentah akan mencapai rekor 13,41 juta barel per hari pada tahun 2025 sebelum menurun pada tahun 2026 karena harga yang lebih rendah memperlambat aktivitas.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan September 2025 naik 0,10% menjadi $63,35 per barel.
Harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent naik 0,11% menjadi $66,19 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak WTI selanjutnya diperkirakan akan bertemu kisaran support di $62.10 – $59.80 dan kisaran resisten di $64.90 – $66.30.



