(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia bangkit dari kisaran terendah hampir 3 bulan pada akhir perdagangan komoditas sesi Asia hari Rabu (20/8/2025).
Kenaikan harga minyak WTI atau jenis Brent merespon laporan data industri API yang menunjukkan persediaan minyak mentah AS merosot lebih besar dari perkiraan. Pekan lalu dilaporkan penurunan sebesar 2,4 juta barel pekan lalu, melampaui ekspektasi penurunan sebesar 1,2 juta barel.
Namun kenaikan harga tersebut dibatasi oleh perkembangan geopolitik terkait perundingan damai Rusia-Ukraina, yang dapat melonggarkan sanksi terhadap minyak mentah Rusia dan meningkatkan pasokan global.
Sementara itu dilaporkan kilang-kilang minyak Tiongkok membeli 15 kargo minyak Rusia untuk pengiriman Oktober dan November, masuk seiring melemahnya permintaan India.
Prospek kesepakatan Rusia-Ukraina, pelonggaran sanksi sekunder, dan peningkatan produksi OPEC+ telah membebani pasar minyak mentah baru-baru ini.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan September 2025 naik 0,40% menjadi $62,01 per barel.
Harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent naik 0,35% menjadi $66,01 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak WTI selanjutnya diperkirakan akan bertemu kisaran support di $60.10 – $58.80 dan kisaran resisten di $64.50 – $67.10.



