(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO bangkit dari tren pelemahan selama 3 hari berturut pada akhir perdagangan hari Jumat (22/8/2025). Demikian Secara mingguan berada di jalur kenaikan 3 pekan berturut.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Oktober 2025 melonjak 1,56% menjadi sekitar MYR4.498, setelah sempat berada di posisi MYR4.424.
Kenaikan harga CPO ini didukung oleh pelemahan ringgit Malaysia dan kenaikan harga minyak nabati Dalian dan Chicago.
Sentimen juga terangkat oleh ekspektasi ekspor yang kuat, karena surveyor kargo melaporkan bahwa pengiriman minyak sawit Malaysia selama 1-20 Agustus naik 13,6% menjadi 17% dari Juli.
Demikian di India sebagai pembeli utama, pembelian pada bulan Juli melonjak 16% dari Juni menjadi 301.000 ton, tertinggi dalam sembilan bulan, bahkan ketika persediaan Malaysia naik ke level tertinggi dalam 19 bulan terakhir, yaitu 2,11 juta ton.
Sementara itu, Dewan Minyak Sawit Malaysia memperkirakan permintaan India akan tetap kuat pada bulan September karena para importir menimbun pasokan menjelang festival Diwali.
Di AS, ketidakpastian kebijakan atas keringanan biofuel bagi kilang kecil membuat para pedagang berhati-hati. Pemerintahan Trump diperkirakan akan mengeluarkan keputusan paling cepat Jumat, sekaligus menunda keputusan tentang kewajiban kilang besar.
