Harga CPO 25 Agustus Merosot Akibat Penguatan Ringgit

234
minyak sawit

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO merosot  pada  akhir perdagangan hari Senin (25/8/2025) ditengah  penguatan ringgit dan melemahnya minyak kedelai Chicago.

Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Oktober 2025 anjlok  1,09% menjadi sekitar MYR4.449,  setelah sempat berada di  posisi MYR4.534.

Turunnya harga CPO akibat meningkatnya kehati-hatian investor menunggu perkiraan ekspor dari surveyor kargo untuk periode 1–25 Agustus, yang akan dirilis hari ini.

Namun, penurunan harga  dibatasi oleh ekspektasi permintaan yang didorong oleh perayaan Natal di India, pembeli utama, menjelang perayaan Diwali pada pertengahan Oktober.

Pada bulan Juli, pembelian dari India melonjak 16% dari Juni menjadi 301.000 ton, tertinggi dalam sembilan bulan, bahkan ketika persediaan Malaysia naik ke level tertinggi dalam 19 bulan terakhir, yaitu 2,11 juta ton.

Sementara itu, produsen utama Indonesia mendesak Uni Eropa untuk mencabut bea masuk imbalan atas impor biodiesel setelah Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mendukung pemerintah Jakarta atas beberapa klaim utama dalam pengaduannya, sebuah langkah yang dapat meningkatkan ekspor biodiesel berbasis minyak sawit ke Eropa jika bea masuk tersebut dicabut.