(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia terkoreksi dari lonjakan sebelumnya pada perdagangan komoditas sesi Asia hari Kamis (28/8/2025) mempertimbangkan laporan EIA terbaru.
Harga minyak WTI terkoreksi oleh pertimbangan melemahnya permintaan bahan bakar AS seiring hampir berakhirnya musim panas.
Pasokan minyak mentah AS dilaporkan turun 2,39 juta barel menjadi 418,3 juta barel, di atas perkiraan, sementara persediaan di Cushing turun 838.000 barel, mencerminkan permintaan yang kuat menjelang Hari Buruh di AS.
Namun Hari Buruh yang bertepatan pada tanggal 1 September tersebut seringkali menandakan berakhirnya puncak perjalanan dan melemahnya konsumsi bahan bakar.
Sementara itu pasar komoditas energi juga memantau potensi pergeseran pasokan karena India menghadapi tarif AS yang tinggi. Juga memantau respons India terhadap tekanan AS untuk mengekang impor minyak Rusia setelah kenaikan tarif, meskipun India akan terus membeli dalam waktu dekat, sehingga membatasi dampak global.
Namun tekanan harga dibatasi oleh berita meningkatnya serangan Rusia-Ukraina terhadap infrastruktur energi dan optimisme atas potensi penurunan suku bunga AS.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan September 2025 turun 0,67% menjadi $63,72 per barel.
Harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent turun 0,58% menjadi $67,8265 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak WTI selanjutnya diperkirakan akan bertemu kisaran support di $62.10 – $59.80 dan kisaran resisten di $64.50 – $67.10.



