(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO membalikkan pelemahan selama 2 sesi berturut dan meninggalkan posisi terendah dalam 3 pekan pada perdagangan hari Selasa (2/9/2025).
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Oktober 2025 melonjak 2,09% menjadi sekitar MYR4.438, setelah sempat berada di posisi MYR4.387.
Kenaikan harga CPO didukung oleh pelemahan ringgit dan penguatan harga minyak pesaing di bursa Dalian dan Chicago.
Sementara itu pergerakan tinggi harga minyak mentah dunia yang berkepanjangan juga mengangkat sentimen di tengah meningkatnya ketegangan Rusia-Ukraina.
Sentimen juga diperkuat oleh proyeksi ekspor Malaysia dari surveyor kargo Intertek Testing Services pada bulan Agustus akan naik 10,2% dari bulan sebelumnya.
Sementara itu, Indonesia, produsen terbesar dunia, melaporkan ekspor minyak sawit mentah dan olahan naik sekitar 11% year-on-year dalam tujuh bulan pertama tahun 2025 menjadi 13,64 juta ton, menunjukkan permintaan global yang tangguh.
Di India, importir utama, prospek permintaan membaik menjelang festival Diwali pada pertengahan Oktober.
Namun kenaikan harga hari ini dibayangi oleh meningkatnya kekhawatiran atas kenaikan musiman dalam produksi dan perdagangan yang hati-hati selama minggu yang lebih pendek



