(Vibiznews – Commodity) – Harga gula turun tajam pada hari Selasa dengan harga gula di New York turun ke harga terendah 4 minggu. Harga gula tertekan karena kenaikan produksi di Brazil.
Harga gula Oktober di ICE New York turun 22 sen (1.34%) menjadi $16.17 . Harga gula putih Oktober di ICE London turun 11.10 sen (2.21%)
Unica melaporkan Pada hari Jumat lalu produksi gula Brazil di Tengah – Selatan pada pertengahan pertama Agustus naik 16% dari tahun lalu menjadi 3,615 MT
Juga jumlah tebu yang digiling dari pabrik gula Brazil pada pertengahan pertama Agustus naik 55% dari 49.15% dari tahun lalu pada periode yang sama.
Hasil gula kumulatif di 2025-26 di Brazil Tengah – Selatan sampai pertengahan pertama Agustus turun 4.7% dari tahun lalu menjadi 22.886 MMT.
Harga gula tertekan selama 2 minggu terakhir dan sempat turun ke harga terendah 2 minggu pada hari Senin lalu outlook atas turunnya produksi di Brazil. Covrig Analytics melaporkan hari Senin lalu pabrik gula Brazil mempriotaskan produksi gula daripada etanol sehingga tebu yang digiling dibuat gula. Tren ini diperkirakan akan berlanjut karena peningkatan panen, mendorong hasil panen yang kering membuat pabrik membuat lebih banyak gula.
Pada hari Selasa harga gula juga tertekan dengan melemahnya kurs real Brazil. Real Brazil melemah ke kurs terendah 1.5 minggu terhadap dolar pada hari Selasa sehingga mendorong kenaikan ekspor gula Brazil.
Pada hari Jumat, harga gula di London sempat ke harga tertinggi 3.5 bulan setelah the International Sugar Organization (ISO) memperkirakan pada tahun 2025/26 terjadi defisit gula global untuk ke 6 tahun berturut-turut.
ISO memperkirakan gula global di tahun 2025/26 defisit 231,000 MT perbaikan dari defisit 4.88 MMT pada Februari 2024/25.
The ISO memperkirakan produksi gula global 2025/26 naik 3.3% menjadi 180.6 MMT dan konsumsi gula global 2025/26 naik 0.3% menjadi 180.8 MMT
Pada 19 Agustus Conab memperkirakan produksi gula Brazil di 2025/26 turun 3.1% menjadi 44.5 MMT, dari perkiraan sebelumnya 45.9 MMT. Di bulan Juli Conab melaporkan bahwa produksi gula Brazil turun 2..4% dari tahun lalu menjadi 44.118 MMT karena panen tebu berkurang akibat kekeringan dan panas
INDIA
Kenaikan ekspor India membuat harga gula turun.Setelah Laporan Bloomberg India mengijinkan pabrik penggilingan lokal melakukan ekspor pada musim berikut yang dimulai bulan Oktober, setelah hujan di musim monsoon membuat produksi gula meningkat.
Meteorological Department India pada hari Selasa melaporkan kumulatif curah hujan monsoon secara kumulatif 767.1 mm atau 7% diatas normal sampai 2 September .
Juga Indian Sugar and Bio Energy Manufacturers Association pada hari Kamis lalu memberikan ijin untuk mengekspor 2 MMT gula di tahun 2025/26
Harga gula turun karena kenaikan produksi gula di India. Pada 2 Juni India National Federation of Cooperative Sugar Factories memperkirakan produksi gula India di 2025/26 naik 19% dari tahun lalu menjadi 35 MMT karena perluasan area tanaman tebu.
The India Sugar Mills Association (ISMA) produksi gula India di 2024/25 turun 17.5% menjadi 26.2 MMT, jumlah terendah 5 tahun
Pemerintah India mengumumkan pada hari Senin mengijinkan produksi etanol dari tebu dan produk turunannya tanpa batasan di tahun 2025/2026 .
India merupakan negara produsen gula ke dua terbesar di dunia yang pada tahun marketing ini sempat membatasi produksi etanol karena turunnya persediaan gula tebu.
Pada tahun pasokan etanol yang baru dimulai 1 Nopember pabrik pengilingan tebu dan penyulingan diijinkan untuk memproduksi etanol tanpa batasan menurut The Ministry of Consumer Affairs, Food & Public Distribution.
Pemerintah secara periodik akan mereview pembuatan etanol dari gula untuk memastikan ketersediaan gula di dalam negeri setiap tahun.
Pada musim baru persediaan tebu diperkirakan akan meningkat karena hujan pada musim monsoon selama dua tahun membantu petani untuk memperluas area penanaman tebu.
Ini langkah yang baik, pemerintah seharusnya juga menaikkan harga perolehan etanol sehingga pabrik etanol dapat membayar petani dengan harga tebu yang ditetapkan pemerintah.
Pabrik – pabrik gula India telah menaikkan kapasitas produksi etanol pada beberapa tahun terakhir
India sebagai negara importir dan konsumen produk minyak mentah terbesar nomor tiga di dunia menargetkan untuk menaikkan produksi campuran etanol dengan bensin sebesar 20% etanol pada tahun 2025/26.
Analisa tehnikal untuk gula
Support pertama di $16.90 dan berikut ke $16.20
Resistance pertama di $17.20 dan berikut ke $ 17.60
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



