(Vibiznews – Commodity) Harga Emas ditutup naik pada akhir pekan hari Jumat terpicu aksi jual indeks dolar yang cukup tajam pada hari Jumat dan meningkatnya spekulasi pelonggaran kebijakan The Fed hingga akhir tahun.
Harga emas spot ditutup naik 1,15% pada $3.586,76 per ons.
Harga emas berjangka AS kontrak Desember ditutup naik 1,29% pada $3.653,3 per ons.
Secara mingguan harga emas melonjak sekitar 3% terdukung meingkatnya prospek pemangkasan suku bunga Fed dan permintaan safe haven.
Indeks dolar pada hari Jumat turun ke level terendah dalam 1,5 bulan terakhir karena daa Non Farm Payrolls yang di baah perkiraan dan tingkat pengangguran AS yang lemah, yang meningkatkan ekspektasi pelonggaran moneter The Fed hingga akhir tahun.
Dolar juga melemah akibat penurunan tajam imbal hasil obligasi pemerintah AS (T-note) 10 tahun sebesar -7 bp menjadi 4,09%, yang melemahkan selisih suku bunga dolar. Imbal hasil obligasi pemerintah AS (T-note) 2 tahun turun -7 bp menjadi 3,52%.
Harga emas terus terdongkrak oleh ketidakpastian terkait tarif AS dan risiko geopolitik. Selain itu, ketidakpastian politik di Prancis mendorong permintaan emas sebagai aset safe haven, menyusul seruan Perdana Menteri Prancis Bayrou untuk mosi tidak percaya yang dapat menjatuhkan pemerintahannya minggu depan.
Harga logam mulia terus terdorong oleh pembelian ETF logam mulia oleh para investor. Kepemilikan emas di ETF naik ke level tertinggi dalam 2 tahun pada hari Selasa.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas dapat bergerak naik dengan meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed seiring melemahnya data tenaga kerja AS. Namun perlu diwaspadai upaya profit taking setelah harga emas melonjak minggu ini. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $3.674-$3.696. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $3.613-$3.573.



