(Vibiznews – Commodity) Harga minyak bergerak naik pada hari Rabu, memperpanjang kenaikan untuk sesi ketiga berturut-turut, terpicu kekhawatiran potensi gangguan pasokan di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Harga minyak mentah berjangka WTI AS bergerak naik 0,93% pada $63,21 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent bergerak naik 0,93% pada $67,01 per barel.
Militer Israel melaporkan telah menyerang pimpinan Hamas di Doha, Qatar, menandai eskalasi lebih lanjut ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah.
Ketegangan geopolitik ini menambah tekanan bullish dari peningkatan produksi OPEC+ yang moderat untuk bulan Oktober, yang jauh lebih kecil dibandingkan kenaikan bulan-bulan sebelumnya.
Sementara itu, laporan menunjukkan bahwa Presiden AS Donald Trump telah mendesak Uni Eropa untuk mengenakan tarif 100% pada barang-barang Tiongkok dan India untuk menekan Presiden Rusia Vladimir Putin, dengan AS mengisyaratkan akan menerapkan langkah serupa.
Secara terpisah, data industri menunjukkan bahwa pasokan minyak mentah AS naik 1,3 juta barel pekan lalu, menyusul peningkatan 0,6 juta barel pada pekan sebelumnya.
Malam nanti akan dirilis data pasokan minyak mentah mingguan AS oleh EIA.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga minyak dapat bergerak naik terpicu kekhawatiran gangguan pasokan seiring ketegangan geopolitik yang terjadi di Timur Tengah. Juga akan mencermati pergerakan dolar AS, yang jika dolar AS melemah akan menguatkan harga minyak. Jika malam nanti data pasokan minyak mentah mingguan AS oleh EIA terealisir naik, akan dapat menekan harga minyak. Harga minyak berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $63,39-$63,56. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $62,88-$62,54.



