(Vibiznews – Commodity) Harga emas berakhir naik pada hari Senin terdukung pelemahan dolar AS dan imbal hasil Treasury global.
Harga emas spot ditutup naik 0,98% pada $3.679,04 per ons.
Harga emas berjangka AS kontrak Desember ditutup naik 0,88% pada $3.719,0 per ons.
Harga logam mulia berakhir menguat pada hari Senin terdukung pelemahan dolar AS dan imbal hasil obligasi global yang lebih rendah, dengan emas Desember mencatatkan kontrak tertinggi dan emas berjangka terdekat mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa di $3.686,40 per ons.
Demikian juga ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed setidaknya sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan FOMC Selasa/Rabu juga mendukung logam mulia.
Pasar juga memperkirakan sekitar tiga kali penurunan suku bunga The Fed hingga akhir tahun, sebuah faktor yang bullish bagi logam mulia.
Selain itu, meningkatnya risiko geopolitik di Eropa juga telah mendorong permintaan safe haven untuk logam mulia setelah Fitch Ratings menurunkan peringkat kredit Prancis pada Jumat lalu.
Namun kenaikan logam mulia terbatas karena reli S&P 500 pada hari Senin ke rekor tertinggi baru, yang membatasi permintaan safe haven untuk logam mulia.
Komentar bank sentral yang cenderung hawkish pada hari Senin juga membebani logam mulia setelah anggota Dewan Gubernur ECB, Kocher, mengatakan bahwa ECB hampir mencapai akhir siklus penurunan suku bunganya.
Malam nanti akan dirilis data Retail Sales Agustus AS yang diindikasikan menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas dapat bergerak naik dengan prospek pemangkasan suku bunga Fed pekan ini. Juga jika dolar AS lanjutkan pelemahan akan menguatkan harga emas. Namun perlu diwaspadai kenaikan pasar saham yang dapat menekan permintaan safe haven emas. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $3.680-$3.640. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $3.742-$3.764.



