(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah dunia kembali merosot masuki hari ketiga pada perdagangan komoditas sesi Asia hari Jumat (19/9/2025) di tengah kekhawatiran atas kesehatan ekonomi AS.
Harga minyak WTI turun di kisaran $63 merespon laporan EIA terakhir yang menunjukkan meningkatnya kekhawatiran permintaan minyak solar di Amerika Serikat sebagai negara konsumen minyak terbesar dunia.
Sentimen juga dibebani oleh seruan baru dari Presiden AS Donald Trump memilih harga minyak yang lebih murah daripada sanksi tambahan untuk menekan Rusia agar mengakhiri perang di Ukraina.
Namun secara fundamental harga minyak WTI masih ditopang laporan EIA yang menunjukkan bahwa pasokan minyak mentah di AS untuk pekan yang berakhir 12 September turun 9,285 juta barel setelah sebelumnya naik 3,939 juta barel.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan September 2025 turun 0,09% menjadi $63,51 per barel.
Harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent turun 0,37% menjadi $67,39 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak WTI selanjutnya diperkirakan akan bertemu kisaran support di $61.80 – $60.10 dan kisaran resisten di $64.70 – $67.10.



